Page 18 - Flibbok klp 2
P. 18
E. Variasi Sosial dan Variasi Efisien
Variasi lisan atau variasi tulis bahasa Indonesia dikenal juga adanya variasi sosial,
yakni vaiasi bahasa yang separuhnorma dan kaidahnya dilandaskan
atas persetujuan bersama pada lingkungan sosial yang lebih kecil dalam
masyarakat. Variasi efisien dapat dikatakan sebagai variasi profesional yakni variasi
bahasa yang terkait dengan profesi, lembaga, atau aktivitas tertentu lainnya. Faktanya
variasi fungsional menyamar sebagai bahasa Negara, dan bahasa teknis keprofesian,
seperti bahasa dalam lingkungan kedokteran, dan keagamaan.
F. Bahasa Indonesia yang Bagus dan Tepat
Sesudah masalah variasi baku dan variasi tidak baku diperbincangkan, mesti ada
bahasa yang bagus dan tepat di perbincangkan. Pemilihan atau kriteria bahasa
Indonesia yang bagus dan tepat tidak berbeda dari bahasa baku. Kebakuan suatu kata
telah mempelihatkan masalah “benar” suatu kata itu. Walaupun demikian, masalah
“baik” tentu tidak sampai pada sifat kebakuan suatu kalimat, tetapi sifat efektifnya
suatu kalimat.
Arti dari bagus dari suatu kata ialah pandangan dari segi aturan bahasa.
Sebuah pembentukan kata jika mengikuti aturanyang berlaku maka akan dianggap
benar. Seperti contoh kalimat berikut:
Harimau Makan Daging
Kalimat ini bagus memenuhi aturan sebuah kalimat secara struktur, yaitu ada
subjek (harimau) ada predikat (makan), dan ada objek (daging).
Kalimat tersebut mengukuti aturan sebuah kalimat dari sisi makna. Namun jika contoh
berikut:
Daging Makan Harimau
Kalimat ini secara struktur juga benar, yakni ada subjek (daging), ada predikat
(makan), dan ada objek (harimau). Jikadari sisi makna, kalimat tersebut tidak benar
karena tidak mengandung makna yang sesungguhnya.
Kesimpulannya maksud dari bahasa yang bagus ialah bahasa yang menggunakan
aturan dengan konsisten, sedangkan yang dimaksud dengan bahasa yang tepat ialah
bahasa yang memiliki nilai rasa yang tepat, dan sesuai dengan situasi penggunaannya.
G. Simpulan
Berguna atau tidak bahasa bisa diperhatikan dari tiga karakter,
yakni total pembicara, besar daerah penyebarannya, dan dapat dipakai bahasa pada
sarana ilmu, susastra, dan budaya. Bahasa Indonesia variasi lisan tidak sama dengan
bahasa Indonesia variasi tulisan, dan itu tidak dapat dielak. Dengan demikian, menurut
kebagusan bahasa, kata rajin ditambah awalan pe- sehingga menjadi perajin, Bukan
pengrajin, jika kita bertaut dengan sifat bagus, maka kata pengrajin tidak dapat kita
terima, wujud-wujud lepas tangan, lepas pantai, dan lepas landas ialah contoh
kebagusan aturanbahasa baku. Pemilihan atau kriteria bahasa Indonesia yang bagus
dan tepat tidak jauh berbeda dari bahasa baku.

