Page 17 - Flibbok klp 2
P. 17

1.  Bagus
                       Bagus mempunyai arti sinkron dengan kaidah bahasa. Kata rasa ditambah dengan
                   awalan pe-,sehingga terbentuk kara perasa. Kata raba ditambah awalan pe-, sehinga
                   menjadi  peraba. Dengan  demikian menurut  kebagusan bahasa,  kata rajin ditambah
                   awalan pe- sehingga menjadi perajin, Bukan pengrajin, jika kita bertaut dengan sifat
                   bagus, maka kata pengrajin tidak dapat kita terima, wujud-wujud lepas tangan, lepas
                   pantai, dan lepas landas ialah contoh kebagusan kaidah bahasa baku.

                    2.  Statis
                       Statis memiliki  arti  tidak  tetap,  tidak  kaku.  Bahasa  baku  tidak  menginginkan
                   adanya bentuk  mati.  Kata  langganan  memiliki arti ambigu,  yakni  orang  yang
                   berlangganan dan toko tempat langganan. Dari kata itu, tokonya disebut langganan dan
                   orang yang berlangganan itu disebut pelanggan.

                    3.  Cerdik
                       Variasi baku memiliki sifat cerdik karena variasi baku digunakan untuk tempat
                   resmi. Pembentuk variasi baku ialah orang-orang yang berpengetahuan. Variasi baku
                   mudah menampilkan gambaran apa yang ada dalam otak pembicara atau penulis.

                    4.  Keseragaman
                       Pada  dasarnya,  proses  pembakuan  bahasa  ialah  proses  penyeragamaan  bahasa.
                   pembakuan  bahasa  ialah  pencarian  titik  titik  keseragaman.  Pelayan  kapal  terbang
                   disarankan  untuk  menggunakah  sebutan  pramugara dan  pramugari.  Jika   ada  orang
                   merekomendasikan  bahwa  pelayan  kapal  terbang  disebut  pembantu  udara  dan
                   penasukan itu seragam, kata itu menjadi variasi baku. Tetapi kata tersebut sampai saat
                   ini tidak disepakati untuk digunakan. Yang dipakai dalam masyarakat ialah pramugara
                   dan pramugari.

                   D.  Variasi Baku Tulis dan Variasi Baku Lisan
                       Mengenai kegiatan berbahasa, kita telah kita tentu mengetahui variasi lisan dan
                   variasi tulis, variasi baku, dan variasi tidak baku. Oleh karena itu, ada variasi baku tulis
                   dan variasi baku lisan. Variasi baku tulis adalah variasi yang digunakan pada bahasa
                   resmi  buku-buku  pelajaran  atau  buku-buku  lainnya.  Buku  pelajaran  atau
                   buku-buku ilmiah lainnya saat ini sedang berusaha pemerintah terbitkan dan juga buku
                   panduan tentang ejaan bahasa Indonesia, yang tertulis pada buku EYD. Oleh sebab itu,
                   tersedianya Pedoman Umum Pembentukan Istilah, tersedianya Kamus Besar Bahasa
                   Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa adalah usaha penyeragaman.
                       Mengenai variasi baku lisan dan nilai variasi baku lisan tergantung pada ukuran
                   besar  atau  kecilnya  variasi  daerah  yang  terdengar pada ucapan.  Seseorang
                   bisa dibilang berbahasa lisan baku dalam perkataannya tidak terlalu terlihat pengaruh
                   logat atau dialek daerahnya.




                                                            7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22