Page 19 - Flibbok klp 2
P. 19

BAB 3
                                                          Kata



                   A.  Definisi Kata
                       Kata merupakan satuan  wujut  terkecil (dari kalimat)  yang dapat  berdiri  sendiri
                   serta memiliki makna). Kata-kata yang berbentuk dari gabungan huruf atau gabungan
                   morfem,  baru  kami  mengakui  bahwa  sebagai  kata  bila  bentuk  itu  memiliki  arti.
                   Perhatikan  kata  sepeda,  ambil,  dingin,  kuliah.  Selanjutnya  kata  yang  mengambil

                   dengan teracak   agar kita mengakui sebagai kata karena setiap kata mempunyai arti.
                   Kami malahan ragu, bahkan memantau bahwa adepes, libma, ningid, haliuk bukan kata
                   bahasa  Indonesia  karena  tidak  memiliki arti.  Dan  sudut  wujud  nya  kata  dapat  di
                   bedakan  atas  dua jenis,  yakni (1)  kata  yang  bermorfem satu,  serta  (2)  kata  yang
                   bermorfem jamak. Kata yang bermorfem satu dikatakan juga kata dasar atau kata yang
                   tiada berimbuhan. Umumnya kata dasar mempunyai potensi  untuk diperluas menjadi
                   kata turunan atau kata imbuhan.

                   B.  Bahasa Indonesia dibagi Kepada Beberapa Kelompok Kata
                    1.  Verba
                       Sintaksis,  adalah  satuan  gramatikal yang  mampu dilihat  golongan  verba  dari
                   sikapnya  pada satuan  yang  lebih luas,  maka sebuah  kata bisa diungkapkan
                   bergolongan  verba cuma  mengenai sikap pada frase,  yaitu pada kemungkinannya
                   satuan    itu   mendampingi     pertikel   tiada pada   susunan serta pada hal yang
                   tidak bisa mendampinya satuan itu dengan partikel di, ke, dari, atau dengan partikel
                   seperti sangat, lebih, atau agak.
                   a.  Melihat dari bentuk nya, verba bisa dibedakan yaitu:
                       1)  Verba dasar lepas adalah verba yang berwujud morfem dasar lepas. Misalnya:
                          duduk, makan, mandi, dan lain-lain.
                       2)  Verba turunan adalah verba yang sudah mengalami afiksasi, reduplikasi,
                          gabungan prosedur atau berupa paduan leksem. Sebagai gaya turunan dapat kita
                          temui:
                         a)  Verba  berafiks. Misalnya:  mengajari  bernyanyi,  bertaburan,  bersentuhan,
                             dan lain-lain.
                         b)  Verba bereduplikasi. Misalnya: bangun-bangun, ingat-ingat, marah-marah,
                             dan lain sebagainya.
                         c)  Verba berproses gabung. Misalnya: bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum.
                         d)  Verba majemuk, Misalnya: cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.
                   b.  Melihat dari banyak nomina yang mendampingi, verba dapat dibedakan yaitu:
                       1) Verba Intransitif merupakan verba yang menghindari objek. Klausa yang
                         megunakan verba ini hanya mempunyai satu nomina. Di antaranya verba
                         intransitive, terdapat sekelompok verba yang berpadu dengan nomina.




                                                            9
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24