Page 49 - MODUL kelompok 1
P. 49

BAB VI
                                        KEMAHIRAN DALAM MEMBACA


                   Aktivitas  membaca  mempunyai  peran  sosial  teramat  perlu  untuk  kehidupan  manusia
               sepanjang waktu, pembaca akan mendapatkan sumber pengatahuan yang ingin disalurkan penulis

               dalam buku yang ditulisanya. Ditinjau dari segi linguistik, membaca merupakan cara penyajian
               kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process), berbeda dengan menulis dan

               berbicara  yang terkait  segi  penyandian (encoding). Proses  pembacaan sandi (decoding) ialah
               menghubungkan kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning)

               yang meliputi  perubahan bunyi yang mempunyai arti/ pengubahan tulisan.

                   Tujuan dasar proses membaca ialah supaya dapat mencari dan mendapatkan informasi, serta
               paham akan makna bacaan dan mencakup isi. Dalam hubungannya dengan proses membaca ada

               dua  segi  yang  diperlukan  dalam  kegiatan  membaca.  Hal  pertama  yaitu,  keterampilan  yang
               sifatnya  mekanis  (mechanical  skills)  yang  terdapat  pada  tingkatan  yang  rendah  sekali  (lower

               order). Segi ini meliputi  komponen linguistik, seperti  frase, kata, fonem, kalimat, pola klausa,
               pengenalan  bentuk  huruf  dan  lainya.  Kedua,  tempo  dalam  membaca  bertingkat  pelan,  supaya

               kemahiran  ini  dapat  dimengerti  (comprehension  skills)  sedangkan  tingkatan  yang  lebih  tinggi

               (higher  order).  Segi    higher  order  meliputi:  pemahaman  tentang  (gramatikal,  retorikal  dan
               leksikal),  pemahaman  makna,  penilaian  (bentuk,  isi),  dan  kecepatan  dalam  membaca  yang

               fleksibel, yang bisa sesuai dengan stuasi.

                   Kebanyakan  orang  membaca buku atau bacaan yang lain dengan membaca dari pertama
               sampai lembaran terakhir. Melalui proses tersebut banyak orang berasumsi dapat memahami isi

               bacaan.  Asumsi  tersebut  kurang  tepat.  Mereka  wajib    mengulang  bacaannya  dengan  memakai
               tahapan yang cocok  untuk pemahaman dan mengingat kembali bacaan yang telah dibaca tadi

               supaya bertahan lama. Upaya  yang maksimal untuk mengetahui dan mengingat dalam jangka
               waktu  lebih  lama  dapat  dilaksanakan  dengan  (mengelompokan  materi  bacaan  supaya    cepat

               dimengerti  dan    menghubungkan  satu  fakta  dengan    fakta  lain  atau  mengaitkan  berdasarkan

               pengalaman  si  pembaca.  emudian,  supaya    pembaca  dapat    paham  akan    isi  bacaan  secara
               komprehensif akan inti yang terdapat dalam bacaan. Penguasaan pilihan kata yang dekat dengan

               struktur dasar dalam menulis (kalimat,dan tata bahasa dan paragraf), (Soedarso, 1989: 58) .





                                                                                                           44
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54