Page 315 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 315
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
Peraturan pembentukan Paruman Agung mulai berlaku pada 1 Maret
1946, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak dapat direalisasikan karena
Tentara Belanda mendarat di Sanur pada tanggal 2 Maret 1946, dan sesudah
itu meletus kekacauan politik di Bali.
e. Revolusi Sosial di Sunda Kecil
Perubahan nama dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 1 November 1945, bertujuan untuk
merealisasikan keputusan Panitia Kecil KNIP pada rapat tanggal 19 Agustus
1945 di Jakarta yaitu pembentukan tentara kebangsaan. I Gusti Ngurah
Rai adalah seorang bekas letnan dalam korps Prayoda di Bali, yaitu suatu
pasukan sukarela dalam tentara Hindia Belanda (KNIL) yang kemudian
diangkat sebagai komandan TKR berpangkat Letnan Kolonel untuk wilayah
komando sentral Sunda Kecil.
Tugas Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai adalah membentuk TKR
di Bali yang terdiri dari pemuda-pemuda, terutama mereka yang pernah
menjadi anggota pasukan Prayoda tau bekas Peta yang didirikan oleh
Jepang di Bali selama Perang Pasifik.Hal ini akibat situasi yang semakin
buruk di wilayah Sunda Kecil sejak kehadiran NICA.
Terutama nampak pada upaya Belanda melalui memorandum L.G.G
van Mook dengan Panglima Sekutu di Asia Tenggara, Mountbatten, pada 2
September 1945 tentang perluasan wilayah di Hindia Belanda Timur. Dalam
memorandum tersebut dinyatakan bahwa seluruh wilayah Hindia Belanda
Timur diduduki komando sementara Australia meliputi daerah-daerah
Timor, Ambon, Seram dan Makasar.
Demi kelancaran proses pemulihan kekuasaan Belanda di
daerah Sunda Kecil, personil NICAdibantu oleh tentara sekutu yang
didatangkan dari Inggris dan Australia yang mendaratkan tentaranya di
bawah komandan Jenderal Sir Thomas Blauney di Kupang pada tanggal
11 September 1945. Mereka membonceng Belanda NICA di bawah
315