Page 319 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 319
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
Besar UmumDewan Perjuangan Rakyat Indonesia SundaKecil (MBU DPRI
Sunda Kecil) di bawahpimpinan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai.
Beberapa desa atau kawasan tertentu menjadiajang medan pertempuran
antara badanperjuangan Republik dengan tentara NICA.
Operasi Lintas Laut di Selat Bali pada tanggal 3April 1946, penyerangan
Pos NICA di Penebel15 April 1946, Pertempuran Kalanganyar 26 April1946.
Pertempuran Munduk Malang 11 Mei 1946, Pertempuran Sawah Tabanan 11
Mei 1946, Long March Gunung Agung Juni-Juli 1946, Pertempuran Tanah
Aron 9 Juli 1946, dan lain-lainnya adalah bukti respons kekerasan perang
untuk mempertahankan nilai-nilai revolusi.
Karena itu, pertempuran-pertempuran kecil masih terus terjadi di
Bali. Apalagi Sejak 13 Juli, wilayah Republik Propinsi Sunda Kecil diklaim
menjadi wilayah pendudukan atau rekolonialisasi Belanda di luar Jawa.
Keputusan Letnan Gubernur Jenderal N0. 5/1946 menyatakan bahwa
sistem administrasi dua keresidenan (Bali, Lombok dan Timor) dihidupkan
kembali. Raja-raja di daerah swapraja menyatakan bekerjasama dan diakui
eksitensinya. Sebaliknya, pihak Republik tetap mendapat dukungan dan
dipertahankan eksistensinya oleh kaum pejuang Republikan dalam wadah
organisasi perjuangan DPRI Sunda Kecil di Bali.
Puncak pertempuran terbuka terjadi di desa Marga, Tabanan.
Pertempuran tersebut dipimpin oleh Ngurah Rai.Ngurah Rai sempat
menyampaikan laporan tentang situasi di Bali ke Presiden Sukarno, dan
Presiden berpesan agar tetap memperjuangkan Bali sebagai daerah Republik.
Tentang bantuan persenjataan disetujui, dan teknis pelaksanaannya
dibicarakan dengan Menteri Pertahanan, Mr. Amir Sjarifuddin. Namun
situasi yang makin memanas akibat adanya serangan fisik antara para
pejuang kemerdekaan dan Belanda di beberapa daerah, Menteri Pertahanan
RI, Sjarifoeddin di Yogyakarta angkat bicara.
Dalam keterangannya dinyatakan bahwa penyebab dari banyaknya
pembesar-pembesar Republik ditangkap oleh Belanda di Sulawesi, Borneo,
319