Page 316 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 316
BAHAN MATERI FILM SEJARAH
komandan Co-NICA, Kolonel de Rooy, untuk menduduki dan mengambil
alih seluruh pemerintahan sipil di Timor dan pulau-pulaunya.
Tentara NICA (Belanda) juga sudah terlebih dahulu mendekati raja-
raja Bali yang mau diajak bekerja sama yang lambat laun akan mengambil
alih kekuasaan pemerintahan sipil RIdi Provinsi Sunda Kecil. Beberapa
di antaranya membentuk milisi laskar-laskar kerajaan yang diberi nama
Pemuda Pembela Negara (PPN) di kerajaan Gianyar, Badan Keamanan
Negara (BKN) di kerajaan Klungkung dan Anti Indonesia Merdeka (AIM)
di kerajaan Karangasem. Di Jembrana didirikan Badan Pemberantas
Pengacau (BPP) ternyata aktivitasnya memang dipersiapkan sebagai milisi
antirepublik.
Tindakan selanjutnya, tentara NICA menangkap orang-orang
Indonesia yang dituduh sebagai kolaborator pemerintahan pendudukan
Jepang, yaitu F. Runtuwene, I.H. Doko dari kantor Minseibu dan A. Adoe
dari Kepolisian. Rumah mereka digeledah berungkali, karena dituduh
menyimpan senjata dan barang-barang Jepang. Tuduhan yang ditimpakan
kepada tokoh nasionalis Timor ini tidak terbukti, karena itu mereka
dibebaskan.
Selanjutnya I.H. Doko merespon kedatangan sekutu dengan cara
damai, seperti menghidupkan kembali Partai Perserikatan Kebangsaan
Timor pada tahun 1937 bersama teman-temannya dengan mengubah
namanya menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada November 1945.
Paham kebangsaan yang mendukung Republik berperan penting selama
perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui cara-cara damai dan
demokratis parlementer.
Adapun beberapa wilayah yang diduduki sekutu dan berada di
bawah pengawasan NICA tidak melakukan aksi perlawanan terutama di
daerah Timor. Hal ini karena di wilayah Timor, seperti di Pulau Roti, Sawu
dan Alor, pemerintahan NICA sudah dibentuk sejak 1 Nopember 1945.
Selanjutnya dilaksanakan pengambilalihan daerah pulau Flores dari tangan
316