Page 23 - MODUL PEMBELAJARAN EKONOMETRIKA
P. 23
Tingkat kesalahan tipe II terjadi dikarenakan peneliti gagal memahami rumusan penelitian, sehingga
menggunakan rumusan yang keliru. Semakin spesifik tujuan penelitian, maka semakin spesifik pula
rumusan yang dibuat. Namun demikian, prinsip utama dalam pengujian hipotesis adalah meminimalkan
nilai dan . Meskipun pada praktiknya, kita lebih sering berhubungan dengan nilai . Dengan asumsi
bahwa nilai yang kecil juga mencerminkan nilai yang juga kecil. Para peneliti biasanya, secara konservatif
menetapkan sekecil mungkin nilai (0,05 atau 0,01) sehingga meminimalkan peluang kekeliruan tipe I.
Dalam hal ini, mereka beranggapan bahwa menolak hipotesis nol yang seharusnya diterima merupakan
kekeliruan yang serius mengingat akibat yang ditimbulkannya. Namun, perlu diingat bahwa dalam
menetapkan taraf signifikansi kita harus melihat situasi penelitian.
D. Jenis pengujian hipotesis
Pengujian statistika digunakan untuk membuktikan kebenaran pernyataan hipotesis. Terdapat dua jenis pengujian
statistik yakni pengujian satu sisi dan pengujian dua sisi. Pengujian satu sisimaksudnya bahwa dalam proses
pengujian hipotesis hanya digunakan sisi kiri (daerah negatif) maupun sisi kanan (daerah positif) saja dar kurva
distribusi normal. Sedangkan jika digunakan pengujian duas berarti kedua sisi dalam kurva normal digunakan
semua.
1. Pengujian Satu Sisi (One Tail Test)
Pengujian satu sisi berarti menggunakan daerah pengujian pada sisi ki atau sisi kanan dari kurva distribusi
normal. Jika digunakan pengujian satu sisi maka rumusan hipotesis dapat dibuat:
• Hipotesis Uji Sisi Kiri
: = 0
0
1
: <0
1
1
• Hipotesis Uji Sisi Kanan
: = 0
1
0
: >0
1
1
2. Pengujian Dua Sisi (Two Tail Test)
Jika digunakan pengujian dua sisi, daerah pengujian menggunakan a daerah pada kurva distribusi normal
dengan rumusan hipotesis semua yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:
: = 0
0
1
: ≠ 0
1
1
E. Prosedur Pengujian Hipotesis
Berdasarkan penjelasan mengenai hipotesis dan pengujian hipotesis sebelumnya, bagian ini akan menjelaskan
mengenai prosedur pengujian hipotesis. Misalkan suatu penelitian memiliki model sebagai berikut:
= + +
1
0
Menggunakan data sebelumnya, setelah dilakukan estimasi pada model tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut:
20