Page 51 - Buku Pedoman Teknis Fotografi
P. 51
6. Pertimbangkan situasi pencahayaan objek. Pencahayaan harus cukup kuat
untuk menghasilan sebuah karya foto yang baik, kurangnya cahaya dapat
mempengaruhi kualitas foto sehingga nilai informasinya menjadi rendah.
Penyeimbangan cahaya dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
reflektor dan sumber cahaya artifisial. Kekuatan cahaya dapat ditentukan
sesuai dengan penonjolan informasi atau nilai artistik foto yang akan
dihasilkan.
7. Pengambilan gambar dapat dilakukan setelah objek terlihat tajam pada
jendela bidik. Sebelum dilakukan pemotretan, perhatikan ruang ketajaman
(depth of field) untuk menentukan bagian-bagian dari objek maupun latar
belakang dan latar mukanya yang hendak diatur tingkat kejelasannya.
8. Lakukan beberapa kali pengambilan gambar bilamana diperlukan untuk
memilih hasil terbaik. Pengaturan cahaya dan pemilihan teknik dapat
dipertimbangkan untuk maksud tersebut.
Perlu diketahui bahwa pengambilan gambar sebuah bangunan yang
tinggi pada jarak dekat dapat menyebabkan bangunan itu terlihat miring ke
belakang seakan hendak "jatuh". Kesan ini muncul sebagai akibat dari efek
lensa cembung yang digunakan oleh kamera. Untuk menghindari dampak
semacam ini upayakan agar pemotretan dapat dilakukan padajarak yang
cukup jauh dari bangunan, dan tempatkan bagian tengah bangunan berada
relatif sejajar dengan kamera. Posisi ini akan menghasilkan keseimbangan
antara bagian atas dan bawah bangunan bila bangunan itu tinggi, atau antara
belahan sisi kanan dan sisi kiri bila bangunan bentuknya itu memanjang.
Gb. 26: Candi Singosari (OD 13025) dan detail kala (OD 686)
Pedoman Teknis Fotografi Benda Cogar Budaya 35