Page 55 - Buku Pedoman Teknis Fotografi
P. 55

c) Pemotretan situs dan linglcungan
           Pemotretan situs di udara terbuka memberi kemungkinan untuk masuknya
           sinar matahari lebih banyak ke dalam kamera, untuk itu hindari posisi kamera
           berhadapan langsung dengan matahari. Sebagaimana telah disebutkan
           sebelumnya, waktu pengambilan terbaik adalah pada pagi dan sore hari ketika
           reliefbumi tampak lebihjelas dibandingkan siang hari. Gunakan filter UV
           atau Skylight untuk menolak kelebihan sinar ultraviolet yang dapat merusak
           film, selain itu juga pelindung cahaya (lens hood) untuk menetralisir pantulan
           sinar matahari dari arah samping atau atas kamera.
               Sebelum melakukan pemotretan dianjurkan untuk mempelajari dulu
           letak situs, tata letaknya pada lingkungan alam sekitar (natwal settings),
           vegetasi dan permukiman penduduk, arah datangnya sinar matahari, jarak
           antara situs dengan kamera, persebaran temuan, serta besar-.kecilnya ukuran
           situs yang akan diabadikan. Faktor-faktor ini diperlukan sebagai dasar
           penentuan sudut pengambilan serta cakupan luas situs yang akan diabadikan.
               Sekali lagi, pertimbangkan lebih dahulu informasi apa yang akan
           ditonjolkan melalui foto basil rekaman: apakah peninggalan purbakala yang
           tampak di permukaan tanah, ataukah lingkungan yang menjadi lokasi situs.
           Keduanya dapat menentukan basil foto yang dikehendaki. Kalau yang
           ditonjolkan adalah peninggalan purbakalanya maka lingkungan situs dapat
           menjadi latar belakangnya. Pilih unsur-unsur lingkungan (lend mark) yang
           dapat langsung dikenali pada foto seperti bukit, gunung, bangunan besar, atau
           sungai. Latar belakang ini juga diperlukan bila yang akan kila tonjolkan
           adalah lingkungan situs bukan peninggalan purbakalanya. Peninggalan
           purbakala hanya menjadi bagian dari lingkungan sehingga tidak perlu
           diperlihatkan secara utuh, Lingkungan seperti perumahan masyarakat, jalan
           raya, sungai, sawah, kebun, atau pasar barangkali akan melengkapi informasi
           tentang kondisi situs saat dilakukan perekaman. Untuk tujua,, ini maka
           pengambilan gambar situs sebaiknya dilakukan dari tempat yangjauh. Akan
           lebih baik lagi bila dapat dilakukan dari ketinggian.
               Tidak semua situs dapat dipotret dalam kondisi terbuka seperti itu,
           terkadang kita juga harus melakukan pemotretan terhadap si1us yang tertutup
           oleh lebatnya tanaman seperti vegetasi hutan atau perkebunan. Kondisi sinar
           di  lokasi seperti ini biasanya kurang memadai sehingga situs maupun
           lingkungannya terlihat gelap. Dalam keadaan seperti ini, lampu kilat sangat
           membantu untuk pemotretan jarak dekat terhadap unsur-unsur tertentu dari
           situs yang sengaja dipilih dengan cakupan yang tidak terlalu luas. Sinar
           lampu kilat hanya akan menerangi daerah kecil saja dari sitLs yang
           dipentingkan, sisanya akan tetap terlihat gelap.

        !'edoman Teknis Fotografi Benda Cogar Budaya                         39
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60