Page 52 - Buku Pedoman Teknis Fotografi
P. 52
Gunakan tangga yang cukup tinggi untuk mendekati posisi 'titik tengah'
tersebut, atau gunakan gedung yang letaknya berdekatan. Pengambilan
gambar dapat juga dilakukan dari kejauhan menggunakan lensa tele atau
zoom, pastikan bahwa antara objek dengan lokasi pengambilan gambar tidak
terdapat objek lain yang dapat merintangi perekaman.
Sebaliknya, hindari pengambilan gambar bangunan secara keseluruhan
menggunakan lensa lebar dalam jarak dekat bila mungkin, khususnya lensa
dibawah 35 mm. Lensa-lensa wide angle cenderung membuat bangunan
tampak 'membulat' dengan menjauhkan bagian atas dan bawah bangunan
dari titik tengah. Walaupun mungkin gambar bangunan dan seluruhnya
ditampakkan pada foto, komposisi bangunan akan tampak tidak seimbang.
Dalam batas tertentu, bagian-bagian dari bangunan yang terbenam di
dalam air dapat dipotret menggunakan bantuan filter polarisasi (polarizing
filter). Namun filter ini hanya dapat berfungsi bila airnyajernih, bagian
bangunan yang terbenam di dalam air kotor tetap sukar ditampakkan.
Demikian pula bila bangunan terbenam terlalu dalam, karena fungsi filter ini
hanya untuk menghilangkan pantulan sinar dan refleksi benda-benda yang
ada di lingkungannya.
b) Pemotretan rinci (detail) benda berukuran relatif kecil
Pemotretan benda-benda di lapangan membutuhkan peralatan yang sedikit
berbeda dengan pemotretan serupa di studio. Dalam suatu kegiatan lapangan
barangkali kita membawa lebih sedikit peralatan sesuai dengan sifat mobilitas
tim yang melakukan pemotretan. Lampu studio dan latar belakang berukuran
lebar mungkin tidak dipergunakan, sebagai gantinya dapat membawa lampu
kilat dan latar belakang berukuran lebih kecil yang mudah dilipat atau
digulung.
Untuk melakukan pemotretan rinci di lapangan dibutuhkan setidaknya
empat jenis lensa menurut letak dan ukuran benda. Lensa zoom atau tele
untuk memotret benda-benda atau bagian dari bangunan yang terletak agak
jauh dari posisi kita saat melakukan pengambilan gambar. Misalnya puncak
dari sebuah bangunan atau hiasan dinding yang terlalu sukar untuk
diabadikan menggunakan lensa normal karena letaknya yang tinggi. Lensa
makro dapat dipergunakan untuk pengambilan bagian-bagian yang sangat
rinci dari suatu benda atau bangunan yang tidak mungkin diabadikan
menggunakan lensa normal. Tumbuhan jamur atau ganggang yang melekat
pada batu dapat terlihat jauh lebih jelas bila menggunakan kamera makro,
demikian pula serangga-serangga yang bersarang pada benda cagar budaya.
Kelebihan ini tidak dapat kita peroleh bila menggunakan lensa normal sebab
36