Page 49 - Buku Pedoman Teknis Fotografi
P. 49

-  reflektor. Dapat menggunakan kertas putih lebar untuk pemotretan benda
            kecil atau reflektor berukuran besar untuk objek berukuran besar.
         -  kompas.
         -  lampu kilat, tetap dipersiapkan bilamana diperlukan.
         -  rol meter.
         -  skala meter.
         -  penunjuk arah utara dan tanda bentuk huruf'U' kapital untuk pemotretan di
            lapangan.
         -  buku catatan dan formulir pemotretan.
          -  bahan-bahan fotografi seperti film (hitam putih, film wama, atau slide),
            baterai cadangan untuk kamera maupun lampu kilat. Jumlahnya disesuaikan
            dengan kebutuhan
         -  peralatan dan bahan-bahan kebersihan lensa maupun badan kamera
         -  tempat khusus untuk menyimpan film yang sudah terpakai.

        2) Pemi/ihan objek
        Pemilihan objek pemotretan lapangan memerlukan pengetahuan tentang
        arkeologi seoagai bekal untuk mengetahui objek benda cagar budaya atau bukan
        benda cagar budaya. Sasaran pemotretan lapangan hams disesuaikan dengan
        tujuannya, apakah untuk kepentingan sebuah pendokumentasian yang
        terprogram ataukah untuk kepentingan praktis. Pendokumentasian yang
        terprogram adalah suatu kegiatan khusus pengumpulan data visual menurut
        sasaran-sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam sebuah kegiatan
        pemugaran misalnya, pemotretan yang dilakukan diarahkan untuk
        mengumpulkan informasi tentang kondisi bangunan, bahan bangunan,
        lingkungan bangunan, hasil ekskavasi yang berhubungan dengan bangunan
        tersebut, dan sebagainya. Adapun pemotretan praktis adalah perekaman data
        visual yang tidak hams terkait dengan sebuah program tertentu. Penemuan
        secara tidak sengaja benda cagar budaya di suatu lokasi, dan penemunya
        menghendaki agar benda tersebut dapat dipotret misalnya, maka foto tersebut
        tidak dapat dikaitkan dengan sebuah kegiatan pengumpulan data dalam arti
        sebenamya.
               Adapun objek yang menjadi perhatian pemotretan benda cagar budaya
        umumnya berupa (a) bangunan (benda tidak bergerak), (b) pemotretan rinci
        (detail) benda berukuran relatif kecil, ( c) situs dan lingkungan, dan ( d) kegiatan
        pelestarian benda cagar budaya. Pemotretan ini dapat diarahkan untuk
        memperoleh data dari keseluruhan objek atau bagian-bagian tertentu saja dari
        objek tersebut. Pemotretan setiap jenis objek dapat diuraikan sebagai berikut.


        l'edoman Telcnis Fotograji Benda Cogar Budaya                        33
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54