Page 57 - Buku Pedoman Teknis Fotografi
P. 57
Filter berwarna dapat dipasangkan pada lensa untuk mendapatkan
kesan yang dramatik pada foto hitam-putih. Pantulan sinar matahari pada
permukaan air yang mendominasi situs dapat dihilangkan menggunakan filter
polarisasi (polarizing jilter). Filter ini juga bermanfaat untuk meredupkan
warna langit yang terlalu terang menjadi lebih gelap
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk melakukan pemotretan
situs dapat diuraikan sebagai berikut.
1. pilih lensa menurut luasnya cakupan situs yang hendak direkam,
singkirkan objek-objek lain yang dapat mengganggu pemotretan.
Kehadiran orang mungkin tidak dikehendaki karena dapat menganggu
hasil rekaman atas lokasi tempat ditemukannya benda cagar budaya,
kecuali bila dibutuhkan sebagai pembanding ukuran atau sebagai tanda
dari lokasi penemuan benda cagar budaya. Singkirkan benda-benda lain
yang tidak dibutuhkan agar tidak tercakup dalam pandangan lensa kamera.
2. ukur kekuatan cahaya yang dapat ditangkap oleh light meter, lakukan
pengukuran beberapa kali untuk memperoleh dua atau lebih hasil
penghitungan. Pilih bukaan rana yang bersifat rata-rata dari hasil
penghitungan itu agar terdapat perbandingan yang lebih baik antara
cahaya yang terang dengan yang lebih gelap.
3. perhatikan tanda-tanda alam yang dapat dijadikan referensi Iokasi
pemotretan. Upayakan tanda-tanda alam itu sebagai sesuatu yang mampu
bertahan lama: pohon besar, batu besar, gedung, gunung, bangunan,
sungai, dan sebagainya. Perhatikan juga arah pemotretan misalnya
menghadap ke utara, selatan, baratlaut, dan sebagainya. Referensi ini
dapat juga merupakan peninggalan purbakala yang menjadi ciri khas situs
bersangkutan. Upayakan agar di antara foto-foto yang berisi gambar situs
terdapat beberapa foto yang memperlihatkan lingkungan situs dalam
cakupan yang luas.
4. pengambilan gambar situs dari ketinggian sangat dianjurkan agar mampu
memperlihatkan daerah-daerah yangjauh dan foto tidak terlihat datar.
Gedung bertingkat, bukit, pohon, atau tangga dapat dimanfaatan untuk
keperluan ini. Akan lebih baik lagi bila situs dapat difoto dari udara
menggunakan bantuan pesawat udara atau layang-layang, namun
dibutuhkan izin dan persyaratan lainnya untuk mewujudkannya. Gambar
terbaik akan diperoleh pada pengambilan sebelum posisi matahari
meninggi (sekitar pukul 09.00-11.00) atau menjelang matahari terbenam
( 14.00-16.00). Pada saat ini bayang-bayang yang dihasilkan oleh
permukaan bumi yang tidak rata, pohon-pohonan, atau gedung-gedung
yang tinggi dapat terlihat tegas bila dibandingkan dengan pemotretan
Pedoman Teknis Fotograji Benda Cogar Budaya 41