Page 64 - Buku Pedoman Teknis Fotografi
P. 64
5. lampuflood, ada duajenis lampu flood yaitu lampu flood RFI (reflector
flood) yaitu cahaya lampu tidak berpencar dan jenis lampu flood RSp
(refelctor spot) dengan sinar yang dapat disorotkan ke bidang yang kecil.
Bila menggunakan jenis lampu ini untuk penggunaan film berwama atau
slide diperlukan filter penetral atau menggunakan film berwama atau slide
tungsten. Di dalam pemotretan biasa menggunakan film standar
(day light), lampu flood akan tampak lebih merah pada foto, oleh karena
itu dapat dipergunakan sebagai sinar tambahan yang memperkaya nuansa
seni, atau penekanan perhatian pada bagian-bagian tertentu objek yang
diharapkan dapat menambah nilai informasi foto.
6. lampu kilat (blitz), yaitu Jampu eletronik yang memiliki cahaya ± 10.000
watt dengan kecepatan menyala sekitar 1/200 detik yang sinkron dengan
kecepatan rana pada kamera. Dalam penggunaan lampu blitz diperlukan
perlengkapan antara lain:
- dua buah payung pemantul
- satu buah lampu belakang
- satu buah lampu blitz dengan kotak pelembut (soft box), yaitu pada
bagian depan lampu kilat terdapat kaca berwama putih buram (susu)
- dua buah lampuflash spot
7. flash meter, alat pengukur cahaya flash
8. de/user. Secara umum penggunaannya diletakkan pada bagian depan
lampu, sedang untuk lampu kilat yang modem, defuser sudah terpasang
pada bagian depan lampu.
9. reflektor, penempatan reflektor diusahakan cukup jauh dari objek agar
tidak mengganggu pemotretan. Sebaiknya berwama putih untuk
menghasilkan pantulan yang lembut atau perak untuk pantulan yang kuat.
Di dalam pemotretan studio, pilih reflektor wama putih daripada yang
perak karena tidak akan mempengaruhi wama-wama objek sesuai aslinya,
kecuali reflektor wama perak yang sudah dibuat oleh pabrik dan bukan
buatan sendiri.
10. light meter (pengukur cahaya)
11. slave unit, ditempatkan pada masing-masing lampu kilat sebagai
tambahan penyinaran dan akan menyala bila ada lampu blitz lain
menyala.
12. soft box
13. statif
14. cable release
15. lens hood
48