Page 23 - 150_Mediakom
P. 23
MEDIA UTAMA
etiap orang yang sudah
dewasa harus bekerja untuk
menafkahi dirinya. Pada saat
seseorang yang bekerja merasa
Sada yang tidak seimbang
dalam kehidupannya, maka ia perlu
menyeimbangkannya kembali. Demikian
pernyataan Eileen Rachman, psikolog
sekaligus motivator karir dan sumber
daya manusia, kepada Mediakom pada
Jumat, 27 Januari lalu.
Hidup dan kerja yang seimbang atau
work life balance, menurut Eileen, bukan
sekadar perbedaan antara kehidupan
kerja dan rumah tangga. Sebagai
contoh, ketika seorang suami memiliki
banyak anak dan pasangannya tidak
sanggup mengurus semua anaknya,
sebaiknya sang suami harus membantu
dalam pengasuhan anak. Itu sebenarnya
adalah tanggung jawab dan konsekuensi
seorang kepala rumah tangga. Untuk
itu, mereka perlu mencari jalan keluar,
seperti menyewa asisten rumah tangga
atau meminta bantuan kerabat. “Yang
penting, seseorang bisa menguasai dan
DARI ASPEK FISIK menyeimbangkan (hidupnya) dengan
baik. Jadi, hidupnya stabil. Itu yang
namanya work life balance,” kata Eileen.
SAMPAI SPIRITUAL seimbang bukan istilah baru. Sejak
Bagi Eileen, hidup dan kerja yang
dulu orang memang harus selalu
menyeimbangkan dirinya. Orang dewasa
harus berpikir objektif, positif, punya
KESEIMBANGAN ANTARA KERJA DAN KEHIDUPAN DAPAT tanggung jawab, dan bisa membina
DICAPAI DENGAN MENIMBANG SEJUMLAH ASPEK, SEPERTI hubungan sosial dengan orang lain
dalam waktu yang panjang. Selain itu,
ASPEK FISIK, EMOSI, SOSIAL, KARIR, DAN SPIRITUAL.
mereka juga harus mampu menyalurkan
KEDISIPLINAN MENJADI PENTING. emosinya dengan baik. Bila seorang
FOTO: SHUTTERSTOCK Penulis: Utami Widyasih karena bekerja terlalu keras, maka ia
pekerja merasa hidupnya tidak seimbang
harus mencari cara agar hidupnya tetap
stabil.
JANUARI 2023 | MEDIAKOM || 23