Page 175 - 9 dari Nadira
P. 175
�irana
Tangan Baginda sungguh perkasa. Seluruh rambutku lepas
dari akarnya ...
***
Nadira baru saja selesai memandikan Jodi ketika dia men
dengar suara pertengkaran di teras rumah. Semula Nadira
mengira ribut-ribut itu berasal dari tetangga. Tetapi kemu
dian dia menyadari, itu suara Yu Nah yang tengah memper
tahankan pendapatnya bahwa sang nyonya sedang meman
D
dikan anaknya, sedangkan sangtuan ... i a tak tahu kemana
Tuan Niko Yuliar.
Nadira mengeringkan tubuh Jodi dan segera mengena
kan kausbiru kesukaan si kecil yang baru berusia tiga tahun.
Suara Yu Nah semakin tinggi. Nadira mulai khawatir. D i a
memberikan buku bacaan kecil yang dibelikan ayah Nadira
untuk sang cucu. Jodi menyambarnya dan menatap gambar
gambar itu dengan asyik. Nadira melangkah keluar. Astaga.
Yu Nah menghadapi dua pria yang ukuran tubuhnya dua
I
kali i pat Yu Nah.
Sal ah satu dari mereka, yang berkulit gelap dan tubuh
nya hanya terdiri dari tulang dan otot, langsung menerobos
menghampiri Nadira. Yu Nah menjerit-jerit melihat lelaki
itu masuk ke dalam tanpa diundang.
"I bu Nadira?"
"Ya, ada apa, Pak?"
"Kami mencari Pak Niko, Bu," katanya dengan suara
t e g a s , meski tetap sopan.
"Pak Niko sedang k e luar kota."
"Kemana, Bu?" lelaki yangsatunya, yangwarna kulitnya
lebih terang dan tubuhnya sedikit lebih kernpis daripada
lelaki pertama, kini menerobosjuga.
168