Page 213 - 9 dari Nadira
P. 213

Sebiloh Elisou





                      Tara mengucapkan terimakasih sembari memijit-mijit
                kepalanya. Andara dan Yorizal meminta agar aku menjaga

                Tara,  karena mereka masih harus menyelesaikan  penyun­
                                                                                      i
                tingan naskah. Padajam tiga pagi sudah tak ada para Pal si
                Rokok, maka aku memberanikan diri untuk mengeluarkan

                rokok kretekku (Majalah Tera terdiri dari warga anti rokok
                yang sangat berkuasa. Kami, para perokok, bagai budak yang

                harus patuh pada peraturan mereka).
                      Baru  saja  aku  menyalakan  api,  Tara  menyodorkan
                lengannya yang  panjang.  Eh,  manja sekali  anak  ini. Aku

                memberikan  rokokku  dan  membiarkan dia klepas-klepus,
                tenggelam di dalam kesedihannya.

                      "MasTara  ... :
                      " S hut up!"
                      Oh, oke. Aku diam menatap tembok.  Kenapa tembok­

                tembok  kantor  tak  dibuat mural  saja?  Bukankah  majalah
                Tera terdiri atas banyak seniman, termasuk MasG, pemim­

                pin redaksinya. Pasti para ilustrator seperti  Mas Elan, Mas
                Prajoko, dan aku bisa mengisi tembok kosong yang mem­

                                                                     M
                            i
                bosankan  n i   dengan mural yang ekspresif.  i sa lnya ...
                                  .
                      "M  as...  ris  .
                                      ?"
                               K
                                   ...
                      Astaga. Nadira? Apapula ini? Kenapadiaharusmuncul
                saat Tara sedang terlihat dungu?
                      Tara  seperti  disengat  lebah,  langsung  duduk  dan
                melotot.
                      ·Ada apa, malam-malam masih di sini?'
                      Nadira  mengerutkan  kening,  "Kan  Mas  Tara  bilang

                aku harus menyelesaikan semua utang laporan ... Jadi  aku
                kerjakan. Kan aku sudah mau cuti ka ... "

                      "Ya, ya, ya ...• • Tara memoitong dengan nada judes. Kata
                "kawin", "nikah", "Niko",  atau "cinta" kini menjadi  musuh
                utama  Tara.  D i a   kini  duduk  tegak.  Mungkin  pengaruh


                                                   206
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218