Page 215 - 9 dari Nadira
P. 215

Sebiloh �isou





                      0,    Nadira ... ,  kenapa  kau  mesti  mengeluarkan
                pertanyaan itu? Kenapa?

                      Aku tak mendengar jawaban apa-apa.  Lalu  kudengar
                Tara mengeringkan kerongkongannya.
                      "Ya,  kecenderungan  manusia  kan  selalu  iri  oleh  ke­

                bahagiaan  orang  lain,  Dira.  Kamu  tak  perlu  merasa ter-
                ganggu ....  •

                      "Mas Tara kenal Niko kan? Menurut Mas Tara, dia le­
                laki yang baik kan?"
                      "Ya, tentu saja saya kenal dia. Siapa yang tidak kenal

                Niko Yuliar?"
                      "Dia lelaki yang baik kan?"

                      ·y  a  ....  •
                      Aku hampir tak bisa mendengar bisikan Tara.

                      "Nadira ...  , aku harus mengatakan sesuatu ... •
                      Jantungku berloncatan kian-kemari. Tara, Tara, aduh  ....
                      "Ya, Mas ... :

                      Hening.
                      U  dara kantor terasa seperti kandungan seorang ibu yang

                berusia sembilan bulan yang siap jebrol kapan saja. Dan i si
                kandungan itu adalah rasa cinta yang sia-sia.
                      •  Aku ... mengenal Niko dengan baik .. ."

                      "Ya, Mas?"
                      "Nadira  ... ,  aku  ingin kamu berbahagia dengan  Niko ...

                ltu saja."
                      Suara Tara hampir pecah ..
                      "Oh,  terimakasih,  Mas ... "  Aku  bisa mendengar  suara

                Nadira yang riang, "Aku pasti  akan bahagia. Sekarang pun
                aku sudah bahagia ... Aku pulang dulu ya, Mas ... •

                      Ku den gar Nadir a melangkah dengan ringan meninggal­
                kan lobi kantor. H atiku terasa berat. Aku menghampiri Tara
                yang masih duduk dengan tegak. Aku  melihat  di dadanya


                                                   208
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220