Page 42 - 9 dari Nadira
P. 42
jv1encari §>eikot §>eruni
satu tangkai seruni terakhir di kondeku.
NKamu akan menjadi pengantin paling cantik d i
Amsterdam ... ," kata Johanna.
NDi dunia ... , • kata Bea memberikan buket kembang se
runi ke tanganku.
Di cermin itu, aku melihat seorang pengantin berbaju
putih, berhiaskan kembang seruni putih. Pengantin yang
paling berbahagia d i dunia.
***
Jakarta, 1991
Utara memarkir mobil di depan toko kembang keenam
d i Jakarta. Nadira bersikeras untuk mencari bunga seruni
di Jakarta. Harus putih. Tidak boleh kuning; tidak boleh
merah. Celakanya, semua toko bunga yang didatangi hanya
menyediakan bunga s e runi berwarna kuning. Tetapi Tara
tidak menyemprotkan sepatah kata pun yang berisi prates,
meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 12 siang.
Jenazah akan dimakamkan setelah asar.
Belum selesai Tara menyelesaikan urusan parkir,
Nadira sudah kembali dengan w a j ah lesu dan menggeleng.
NMemang cu ma ada i Daisy Nursery ... ,# gumam Tara.
d
"Bisa kita ke sana dan kembali lagi sebelum pema
kaman?"
D
Utara berkonsultasi dengan jam tangannya. i a meng
injak gas dengan sengit. Mobil landrover tua m i l i k Arya
itu menderu, membelah semua rentetan mobil Jakarta.
Nadira hanya memejamkan matanya dan tak ingin tahu
menahu kecepatan mobil itu. Dia seperti tengah melayang
ke luar bumi dan mempercayakan seluruh jiwa dan raganya
kepada Tara. D i a merasa berada di sebuah pesawat-yang
selalu tergambar dalam imajinasinya jika ia ingin keluar