Page 233 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 233
dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mere ka, karena kekafiran mereka. Me
reka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. (QS. An-Nisaa': 46).
Banyak juga hadits yang menceritakan mengenai diri mereka ini. Dalam
sebuah riwayat dikisahkan bahwa jika orang-orang y a,hudi itu mengucapkan
salam, sebenamya zang mereka ucapkan adalah: "� i LJ I" (s emoga kematian
menimpa kalian). "iLJI" berarti kematian. Oleh karena itu, kita diperint#�
untuk membalas salam yang mereka sampaikan dengan mengucapkan: "� "
J
(dan juga atasmu) supaya dengan demikian ucapan kita kepada mereka di
kabulkan sedangkan ucapan mereka kepada kita tidak dikabulkan. Maksudnya
o
b a hwa Allah � melarang orang-orang mukmin menyerupai r ang-orang
kafir pa}.k dal� lf�apan J!laupun p�rbuat�. )1i� berf�rmap.:
� �
� � J '-:-1� ;j.)� 1_,:..1) If _;kil 1) j J ��J 1) jZ ') 1_;1,. �f\1 t; 1 ''Hai orang
J
orang yang bmman, janganlah kalian mengatakan: 'Raa 'ina, t etapi katakanlah:
'
'Unzhurnaa, da ' n dengarlah. Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih. "
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Munib, dari Ibnu Umar �' ia.
menceritakan, Rasulullah � bersabda:
"Aku diutus menjelang kiamat dengan membawa pedang sehingga hanya Allah
yang diibadahi yang tiada sekutu bagi-Nya. Rizkiku dijadikan berada di bawah
bayang-bayang tombakku. Kehinaan dan kerendahan ditimpakan kepada orang
orang yang menyalahi perintahku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum,
maka ia termasuk golongan mereka." (HR. Ahmad).
Abu Daud juga meriwayatkan dari Utsman bin Abi Syaibah, dari Abu
an-Nadhr Hasyim, Ibnu Qasim memberitahu kami, Rasulullah � bersabda:
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan mereka."
)
(HR. Abu Daud .
Hadits tersebut mengandung larangan keras sekaligus ancaman terhadap
tindakan menyerupai orang-orang kafir, baik dalam ucapan, perbuatan, pakaian,
perayaan hari-hari besar, dan ibadah mereka, maupun hal lainnya yang sama
sekali tidak pemah disyari'atkan dan tidak kita akui keberadaannya.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan, "Ayahku pemah bercerita kepadaku,
ada seseorang yang mendatangi Abdullah Ibnu Mas'ud dan menuturkan, 'Ajari
lah aku.' Maka Ibnu Mas'ud berujar, 'Jika engkau mendengar Allah berfirman,
� 1_;1: �;li1 �t; 1 'H a i orang-orang yang beriman, ' m aka pasanglah pendengaran
mu baik-baik, karena itu adalah suatu kebaikan yang diperintahkan-Nya atau
keburukan yang dilarang-Nya."
2 1 4 Tafsir b nu Kill
l