Page 249 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 249

Sedangk.an Abu J a'far bin J arir berpendapat bahwa hal itu bersifat umum
                       betlaku bagi semua umat manusia. Dan tidak ada dalil pasti yang menetapkan
                       salah satu dari beberapa pendapat tersebut. Maka membawa makna untuk semua
                       pendapat di atas adalah lebih tepat. W a llahu a 'lam.
                                                      ....
                                                                                               �
                                                                                                 ....
                                                                               0  ....
                                                                    ....
                              F"r  man  · A  llah T  ' a l  a,  .t. 0 .    J  �,::o_,_� w 1  11.5" c:...._.; �CAll  •   - •  ' -: "  ' <C  �   � � ..i.u  A.
                                               a
                               1
                                                                         ., ,  .,  1  �  �  �
                                                     "<  �  , .,  y
                                                                                                  Y
                                                                                               a
                       ''Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang  p a­
                                                         "
                       apa yang mereka berselisih padanya.  A rtinya, Allah � mengumpulkan mereka
                       p a da hari kiamat kelak serta memutuskan hukum di antara mereka melalui
                       keputusan-Nya yang adil yang tidak ada kezhaliman dan mereka tidak akan
                       dizhal1mi sedikit pun.












                       Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi
                       menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk me­
                       robohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya { m asjid Allah),
                       kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehina­
                                                                              1
                       an dan di akhirat menda p at siksa yang berat. {QS. 2: 1 4)
                              Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai siapakah yang dimaksud de­
                       ngan orang yang menghalangi masuk. masjid Allah dan berusaha merusaknya.

                              T  erda pat dua pendapat berkenaan dengan hal tersebut:

                              Pendapat pertama, apa yang diriwayatkan al-Aufi dalam tafsimya dari
                       Ibnu Abbas mengenai firman Allah �' � �I � )'� 0i �� � G � � (.llif :;� 1
                        ''Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menye·
                       but nama Allah dalam masjid-masjid-Nya.  I a mengatakan:  ��y aitu orang-orang
                                                                "
                                                                  11
                       Nasrani. II Mujahid juga mengemukakan:  Mereka itu adalah orang-orang
                                                                          B
                       Nasrani. Mereka membuang berbagai kotoran ke  a itul Maqdis dan meng­
                       halangi orang-orang agar tidak mengerjakan shalat di dalamnya.  1 1
                              Sa'id meriwayatkan dari Qatadah, ia menuturkan: IIMereka itu adalah
                       orang-orang Nasrani, musuh Allah, yang karena kebenciannya kepada orang­
                       orang Y ahudi, mereka membantu Bukhtannashr penguasa Babilonia, penganut
                       agama Majusi, untuk merobohkan Baitul Maqdis.    1 1










          230                                                                                  Tafsir lbnu  Kal
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254