Page 146 - Gizi dan Kesehatan Remaja_2019_rev4
P. 146
Gizi dan Kesehatan Remaja
Tingkat Aktivitas: Sedang
Pelajaran 8. Aku Rindu Lingkungan Bebas dari Rokok
Kelas : 7-9, 10-12
Pelaksanaan pembelajaran : Disesuaikan
Durasi : 2-3 jam
a) Penugasan membuat poster/leaflet dapat dilakukan
beberapa hari sebelum pelaksanaan kampanye.
b) Pelaksanaan kampanye dapat disesuaikan dengan
ketersedian waktu.
Metode : Kampanye Anti Merokok
Tujuan pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menyampaikan bahaya merokok kepada khalayak luas.
2. Lingkungan sekolah mengetahui bahaya merokok.
Ringkasan materi:
Kebiasaan merokok di Indonesia ditemukan sudah dimulai sejak anak berusia sekitar 11-13
tahun. Bahkan 30% perokok menurut WHO adalah remaja. Walaupun sebagian besar remaja
mengetahui bahaya merokok tetapi mereka tetap mencoba dan tidak menghindari perilaku
tersebut. Hal ini dikarenakan dua hal, yaitu faktor internal remaja tersebut dan faktor
eksternal atau lingkungan. Dari aspek internal banyak remaja merokok akibat adanya krisis
aspek psikososial yang dialami pada masa remaja. Hal ini diperburuk dengan perilaku
merokok bagi remaja merupakan simbol kematangan, kekuatan, kepemimpinan, dan daya
tarik terhadap lawan jenis. Sedangkan aspek eksternal dimulai ketika remaja mendengar,
melihat atau membaca mengenai rokok dan mulai timbul keinginan untuk meniru perilaku
tersebut. Lingkungan sekitar adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi remaja
untuk merokok. Oleh karena itu penting untuk menciptakan suasana akademik yang
kondusif dan terbebas dari rokok, termasuk dari guru, penjaga sekolah, dan juga orang-
orang lain di lingkungan sekolah.
Materi lebih lanjut dapat dibaca pada Buku Gizi dan Kesehatan Remaja Bab 2 Sub Bab 2.5.
bagian 2 tentang merokok.
Pesan utama yang ingin disampaikan kepada peserta didik:
1. Hindari untuk memulai merokok karena merokok bersifat ketagihan, karenanya akan
sulit menghentikan merokok apabila sudah menjadi kebiasaan.
2. Merokok pada dasarnya dapat merusak kesehatan remaja dalam jangka panjang
sehingga penting untuk mencegah kebiasaan tersebut sejak dini.
135 SEAMEO RECFON Kemendikbud RI

