Page 25 - Alifia Nurul Safira (22291001), Maolida Ahmalia (22290125), Khotibul Umam (22291005), M. Rizwan Hasyim (22291006) Dalam lingkungan sekolah elit yang penuh dengan tekanan sosial, enam remaja menghadapi konflik, diskriminasi, dan perundungan yang merongrong keseharian mereka. Titus, seorang siswa dengan kebanggaan akan identitasnya, berjuang untuk bersuara melawan ketidakadilan, meskipun teman- temannya seperti Amira menunjukkan sikap ambigu. Didorong oleh bimbingan Pak Tedy, seorang guru bijaksana, kisah ini mengungkap kebenaran yang selama ini terbungkäm, mengajarkan arti empati, keberanian, dan pentingnya menghormati perbedaan.
P. 25

Amira menunduk, mengangguk perlahan, menyadari bahwa ini adalah kesempatan untuk
               berubah. Mereka semua kemudian meninggalkan aula, dengan perasaan yang berbeda-beda,
               namun hari itu menjadi titik balik dalam hidup mereka.


               Amira looked down, nodding slowly, realizing that this was an opportunity for change. They
               all then left the hall, with different feelings, but that day was a turning point in their lives.






















































                                                                                                       21
   20   21   22   23   24   25   26   27   28