Page 35 - E-Modul-27-11-24
P. 35
dijawab benar. Menjumlahkan seluruh response peserta didik pada satu tes. Nilai yang
diberikan pada tes pilihan ganda adalah 1 untuk setiap butir yang benar dan 0 untuk setiap
butir yang salah (Khaeruddin, 2016). Rumus untuk penskoran pada soal objektif (pilihan
ganda), sebagai berikut:
S = R-
Keterangan:
S = skor yang diharapkan
R = jumlah butir soal yang dijawab benar
W = jumlah butir soal yang dijawab salah
n = banyaknya opsi
1 = bilangan tetap
b) Tes Uraian
Tes uraian sifatnya subyektif sehingga disebut juga tes bentuk subyektif (skor data
dalam pemberian skor ada kecendrungan dan peluang bagi pemeriksa untuk memberikan
skor yang berbeda jika diperiksa oleh 2 orang atau lebih. Menurut Purwanto (1997)
mengemukakan teknik pemberian skor pada tes uraian, yaitu:
1) Periksa dan berikan skor pada setiap jawaban dalam hubungannya dengan hasil belajar
yang akan diukur.
2) Tuliskan terlebih dahulu pedoman jawaban untuk setiap butir soal da tentukan masing-
masing skor pada tiap soal.
3) Periksalah semua jawaban soal demi soal.
Pemberikan skor pada tes bentuk uraian, baiknya menggunakan rubrik untuk setiap
butir soal yang bobotnya telah disesuaikan dengan tingkat kesukaran butir soal. Contoh
soal:
Kemukakan tiga ciri khas yang dimiliki oleh hewan serangga!
Alternatif rubrik untuk penskoran dapat disusun dengan cara berikut:
Skor 4= mengemukakan 3 ciri serangga dengan benar
Skor 3= mengemukakan 2 ciri serangga dengan benar
Skor 2= mengemukakan 1 ciri serangga dengan benar
Skor 1= jawaban salah
Skor dapat dihitung dengan menjumlahkan besar skor perolehan dibagi dengan skor
maksimal yang mungkin dicapai dikali 10 (untuk skor 0-10) atau dikali 100 (untuk skor 0-
100). Contohnya untuk 5 soal uraian penentuan skor akhir dapat dilakukan menggunakan
Tabel 9. berikut ini!
26