Page 39 - E-Modul-27-11-24
P. 39

A.  Instrumen Penilaian HOTS

                         Penilaian  merupakan  proses  pengumpulan  dan  dan  pengolahan  informasi  untuk
                    mengukur  pencapaian  hasil  pembelajaran  oleh  peserta  didik.  Penilaian  bertujuan  untuk
                    menilai  pencapaian  Standar  Kompetensi  Lulusan  untuk  semua  mata  pelajaran,  penilaian
                    terdiri  dari  aspek  sikap,  pengetahuan  dan  keterampilan.  Selain  itu  tujuan  dalam  penilaian

                    adalah memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar dan perbaikan hasil belajar
                    peserta didik secara berkesinambungan (Toheri & Muchyidin, 2019).

                        Penilaian  HOTS  didasarkan  pada  perangkat  pembelajaran  yang  dibuat  oleh  guru.
                    Perangkat pembelajaran, yaitu silabus rencana pelaksanaan pembelajaran, kisi-kisi soal dan
                    instrumen  penilaian  (Nurhikmah  &  Lestari,  2021).  Selanjutya,  Harususilo  (2020),  pada

                    penilaian  HOTS  siswa  dituntut  tidak  hanya  mengetahui  atau  memahami  materi
                    pembelajaran yang diajarkan, namun siswa juga dituntut untuk menganalisis, mengevaluasi
                    dan dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat hasil dari pemahaman pembelajaran yang
                    diajarkan.  Pendidik  juga  dapat  memberikan  latihan-latihan  soal  tes  yang  menuntut  siswa
                    untuk lebih kreatif dan inovatif menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Kesiapan siswa

                    dalam  bersaing  di  era  4.0  menyesuaikan  kurikulum  yang  diterapkan  merupakan  tugas
                    pendidik untuk berpikir tingkat tinggi pada peserta didik (Fatimah , 2020).
                    1.  Konsep Penilaian HOTS
                        Siswa  perlu  menghadapi  tantangan  yang  semakin  kompleks.  Salah  satu  solusi  yang

                    dapat  dilakukan  oleh  siswa  adalah  meningkatkan  keterampilan  berpikir  tingkat  tinggi  atau
                    HOTS (Higher Order Thingking Skills). HOTS diterapkan di dalam kelas hendaknya memberi
                    kesempatan kepada siswa untuk menggunakan dan mengasah keterampilan berpikir tingkat
                    tinggi.  Oleh  karena  itu,  siswa  akan  terbiasa  menggunakan  keterampilan  berpikir  tingkat
                    tinggi pada kehidupan sehari-hari (Abduh, 2019).

                        Penilaian  di  sekolah  dibuat  berdasarkan  ranah  kognitif,  ranah  afektif  dan  ranah

                    psikomotorik.  Tingkatan  dalam  kemampuan  berpikir  siswa  dibagi  dalam  tingkatan  rendah
                    dan tingkatan tinggi. Pembelajarn disekolah harus menerapkan HOTS pada penilaian yang
                    digunakan oleh guru. Penilaian HOTS, artinya siswa harus mampu berpikir kritis dan kreatif
                    (critical thingking and creativity) selain itu siswa mampu menyelesaikan masalah (problem

                    solving). Pembelajaran HOTS meliputi konsep, fakta dan metakognitif (Nurhikmah & Lestari,
                    2021).

                        Berdasarkan  uraian  diatas,  keterampilan  berpikir  tingkat  tinggi  dapat  berpikir  secara
                    logis,  kritis,  kreatif  dan  problem  solving  secara mandiri.  Berpikir  logis  adalah  kemampuan
                    bernalar, yaitu berpikir yang dapat diterima oleh akal sehat karena memenuhi kaidah berpikir
                    ilmiah.  Berpikir  kritis  adalah  berpikir  reflektif-evaluatif.  Orang  yang  selalu  menggunakan

                    pengetahuan  serta  pengalaman  dalam  menganalisis  hal-hal  baru.  Sedangkan  berpikir


                                                                                                      30
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44