Page 167 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 167

Beberapa contoh gerak maknawi yang terdapat dalam tari tradisi Sunda di
                   antaranya, nyawang, keupat, sembah, samburan, sumberan, dan sebagainya.
                   Gerak nyawang mempunyai makna melihat ke arah yang lebih jauh, gerak
                   sembah mempunyai makna penghormatan,  gerak  jangkung ilo mempunyai
                   makna  menimbang-nimbang rasa  dan sebagainya.  Gerak-gerak  murni
                   diantaranya yaitu ukel,godeg, capang, ulap-ulap, pacak jangga, miwir sampur
                   atau jiwir sinjang  dan sebagainya. Gerak-gerak tersebut tidak mempunyai
                   makna tapi merupakan gerak yang sangat diperhitungkan dari segi estetikanya
                   atau keindahannya, sehingga tarian nampak luwes dan menarik (indah). Gerak
                   yang indah tidak identik dengan gerak yang bagus, tapi gerak-gerak yang kuat,
                   kasar, keras penuh dengan tekanan-tekanan serta gerak aneh dapat sebagai
                   ungkapan gerak tari yang indah.

                       Gerak sebagai medium pokok dalam tari mempunyai tiga unsur  yang
                   perlu diperhatikan,  yaitu volume, garis, dan bentuk.

                   a.  Volume merupakan satu kesan ruang yang timbul oleh kedudukan anggota
                       tubuh.
                   b.  Garis merupakan  posisi anggota  yang membentuk  kesan-kesan  garis
                       dalam suatu pose.
                   c.  Bentuk adalah keseluruhan pose gerak pada saat berhenti.


                       Di dalam tari, setiap gerak mengandung watak tertentu. Dengan demikian,
                   setiap gerak yang diungkapkan oleh seorang penari akan menimbulkan kesan
                   tertentu kepada penontonnya.  Watak gerak berbeda dengan makna gerak,
                   walaupun keduanya sering terpadu  di dalam  suatu gerak. Misalnya, jika
                   seorang penari akan menggambarkan menangis, ia akan menggunakan gerak
                   maknawi dengan menutup muka serta mengecilkan badannya. Dalam gerak
                   semacam ini, penonton akan mudah sekali mendapat kesan, bahwa penari itu
                   sedang menggambarkan menangis. Kesan ini menjadi lebih jelas dan dalam
                   lagi karena penari mengecilkan atau mengerutkan badannya dengan menekuk
                   tungkainya serta sedikit membungkukan badannya ke lantai  dalam posisi
                   lengan tertutup (Soedarsono. 1978: 35-36).
                       Gerak yang diperkecil atau dikerutkan mempunyai watak sedih, menyerah,
                   tidak berdaya serta takut. Dengan demikian penari tersebut akan berhasil di
                   dalam mengungkapkan gerak menangis atau kesedihan apabila memadukan
                   gerak maknawi tangan yang menutup muka dengan tubuh serta anggota-
                   anggota badan yang diperkecil atau dikerutkan.










                   Seni Budaya                                                            153
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172