Page 172 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 172
Dalam tari terdapat gerakan dengan ritme atau irama cepat, ritme atau
irama sedang, dan ritme atau irama cepat yang harus diselesaikan oleh si
penari. Contoh dalam tari tradisi terdapat gerak keupat anca dan terdapat
pula gerak keupatgancang. Kedua jenis keupat ini geraknya sama, namun
aplikasinya dalam tari dapat dilakukan dengan tempo atau ritme yang berbeda.
Tentu saja hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan tari itu sendiri. Demikian
pula dengan gerak-gerak yang lain dalam tari tradisi atau tari lainnya, untuk
gerak yang sama dapat dilakukan dengan ritme yang berbeda sesuai dengan
(2) Volume, yaitu jangkauan gerak yang digunakan oleh penari ketika menari. kebutuhan ungkap gerak, sehingga tarian tidak terkesan monoton. Jika kita
Seperti volume gerak kecil, volume gerak besar, dan volume gerak sedang perhatikan, maka gerakan yang dilakukan dengan ritme yang cepat dapat
yang dihasilkan oleh anggota badan. memberikan kesan aktif dan menggairahkan, sedangkan gerakan yang
(3) Arah, yaitu arah hadap dan arah pandangan penari ketika menari. Arah dilakukan dengan ritme lambat memberikan kesan tenang dan agung atau
hadap penari dapat ke samping kanan-kiri, arah ke depan, arah ke bahkan sebaliknya dapat menimbulkan kejenuhan (membosankan). Namun
belakang, arah serong depan kanan-kiri, arah serong belakang kanan-kiri, demikian, setiap tarian terjadi tidak seluruhnya harus dibawakan dengan ritme
dan sebagainya. cepat atau ritme lambat. Suatu tarian sebaiknya dibawakan dengan ritme yang
(4) Level, yaitu berhubungan dengan tinggi rendahnya gerak dari badan bervariasi, sehingga suatu tarian tampak lebih menarik, dan lebih dinamis.
penari, dan tinggi rendahya badan penari ketika menari. Terdapat tiga
jenis level yang lazim digunakan dalam tari yaitu level tinggi. Pada level
ini, gerak yang dilakukan di atas badan penari. Level sedang yaitu gerak D. Mengolah Gerak Tari Berdasarkan Pola
yang dilakukan berkisar di bawah bahu sampai perut, dan level rendah Hitungan
yaitu gerak yang dilakukan dari perut ke bawah. Penggunaan level-level
tersebut dapat digunakan pula dengan cara meninggikan atau merendahkan
tubuh dari bentuk tubuh yang normal. Tujuan Pembelajaran
(5) Fokus, yaitu sudut pandang penari pada saat melakukan gerak di atas
pentas sesuai dengan tuntutan geraknya. Terdapat fokus dekat, fokus jauh,
dan fokus sedang. Ketiga fokus atau sudut pandang ini akan berpengaruh Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki
besar terhadap kemampuan penari dalam pengungkapan karakter tokoh kompetensi sebagai berikut.
tarian yang dibawakan. a. Mampu memahami prinsip-prinsip dasar pengembangan gerak tari.
b. Mampu mengidentifikasi beberapa hal yang menjadi ciri-ciri khusus dari
3. Waktu konsep pengembangan gerak tari.
Unsur waktu merupakan elemen tari yang tidak dapat diabaikan. Unsur c. Mampu mengetahui prinsip dasar dari pengembangan gerak berdasarkan
waktu dalam tari, penggunaannya berkaitan erat dengan unsur lainnya yaitu pola hitungan.
gerak, tenaga, dan ruang. Keempat unsur tersebut saling menunjang satu d. Mampu membedakan pengembangan gerak berdasarkan pola hitungan
dengan yang lainnya, sehingga tarian akan tampak lebih hidup atau dinamis. lambat, sedang dan cepat.
Penggunaan waktu dalam gerak tari, yaitu berkaitan dengan penyelesaian e. Mampu menyusun gerak tari berdasarkan kelompok geraknya.
sebuah gerakan. Misalnya, untuk gerak berjalan sambil kaki jinjit dapat f. Mampu memperagakan kembali beberapa motif gerak berdasarkan
dilakukan dengan gerak lambat, gerak cepat atau gerak sedang. Oleh karena itu, kelompok strukutur geraknya.
waktu dalam tari terkait dengan ritme atau irama yang sekaligus memberikan
nafas sehingga tari tampak hidup.
158 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK