Page 170 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 170

yang bervariasi. Penggunaan tenaga tentu disesuaikan dengan kebutuhan
                 aktivitasnya masing-masing. Demikian pula halnya penggunaan tenaga untuk
                 kebutuhan gerak dalam tari. Penggunaan tenaga pada setiap gerak dalam
                 setiap tarian tentu berbeda.  Hal ini disebabkan oleh banyak hal di antaranya
                 jenis dan karakter tarian. Melalui penggunaan tenaga akan dapat membedakan
                 tarian yang berbeda seperti tari halus, tari ladak, dan tari gagah.

                     Salah satu keberhasilan penari di atas pentas dalam membawakan tarian
                 adalah dengan penerapan tenaga secara proporsional. Artinya, pada bagian
                 mana si penari membawakan tarian dengan menggunakan tenaga besar atau
                 kuat dan pada bagian mana harus menggunakan tenaga lembut atau halus, dan
                 sebagainya. Sebagai contoh untuk tarian yang karakternya halus atau lungguh
                 seperti tokoh Arjuna atau tokoh Sinta, penggunaan tenaga relatif tidak besar
                 atau kuat, tetapi sebaliknya untuk mengungkapkan atau membawakan tarian
                 yang berkarakter gagah seperti Rahwana/Klana, digunakan tenaga yang besar
                 atau  kuat. Namun demikian,  tidak  berarti  bahwa tarian yang gagah harus
                 ditarikan dengan tenaga kuat dari awal sampai akhir tarian atau sebaliknya
                 tarian yang karakter halus harus dibawakan dengan lemah lembut. Baik
                 tenaga  kuat maupun tenaga  lembut  keduanya  dalam  tari  digunakan  sesuai
                 dengan kebutuhan ungkapan tarian seperti karakter, tema, dan yang lainnya.
                 Oleh karena itu, penggunaan tenaga yang proporsional akan melahirkan serta
                 membedakan  jenis tarian yang satu dengan tari yang lainnya. Penggunaan
                 tenaga dalam tari meliputi tiga aspek, yaitu sebagai berikut.
                 a.  Intensitas,  yaitu  banyaknya atau  sedikitnya  penggunaan tenaga  yang
                    dilakukan oleh penari sehingga menghasilkan tingkatan ketegangan.
                 b.  Aksen, yaitu perubahan gerak dengan penggunaan tenaga secara tiba-tiba
                    dan kontras.
                 c.  Kualitas, yaitu efek gerak yang diakibatkan oleh cara penggunaan atau
                    penyaluran tenaga.


                     Ketiga  aspek tersebut  masing-masing  digunakan  untuk memenuhi
                 kebutuhan tuntutan sebuah tarian. Oleh karena itu, baik intensitas gerak, aksen
                 maupun kualitas merupakan pengolahan bentuk ekspresif gerak dari sebuah
                 tarian, agar tarian dapat dinikmati dengan indah.


                 2.   Ruang
                     Pengertian  ruang  dalam  tari  adalah  tempat  yang  digunakan  untuk
                 kebutuhan  gerak. Gerak yang dilakukan  dalam  ruang dapat  dibedakan  ke
                 dalam ruang yang digunakan untuk tempat pentas dan ruang yang diciptakan
                 oleh penari. Pengertian ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal, yaitu:




                 156  Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175