Page 173 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 173
Dalam tari terdapat gerakan dengan ritme atau irama cepat, ritme atau
irama sedang, dan ritme atau irama cepat yang harus diselesaikan oleh si
penari. Contoh dalam tari tradisi terdapat gerak keupat anca dan terdapat
pula gerak keupatgancang. Kedua jenis keupat ini geraknya sama, namun
aplikasinya dalam tari dapat dilakukan dengan tempo atau ritme yang berbeda.
Tentu saja hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan tari itu sendiri. Demikian
pula dengan gerak-gerak yang lain dalam tari tradisi atau tari lainnya, untuk
gerak yang sama dapat dilakukan dengan ritme yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan ungkap gerak, sehingga tarian tidak terkesan monoton. Jika kita
perhatikan, maka gerakan yang dilakukan dengan ritme yang cepat dapat
memberikan kesan aktif dan menggairahkan, sedangkan gerakan yang
dilakukan dengan ritme lambat memberikan kesan tenang dan agung atau
bahkan sebaliknya dapat menimbulkan kejenuhan (membosankan). Namun
demikian, setiap tarian terjadi tidak seluruhnya harus dibawakan dengan ritme
cepat atau ritme lambat. Suatu tarian sebaiknya dibawakan dengan ritme yang
bervariasi, sehingga suatu tarian tampak lebih menarik, dan lebih dinamis.
D. Mengolah Gerak Tari Berdasarkan Pola
Hitungan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki
kompetensi sebagai berikut.
a. Mampu memahami prinsip-prinsip dasar pengembangan gerak tari.
b. Mampu mengidentifikasi beberapa hal yang menjadi ciri-ciri khusus dari
konsep pengembangan gerak tari.
c. Mampu mengetahui prinsip dasar dari pengembangan gerak berdasarkan
pola hitungan.
d. Mampu membedakan pengembangan gerak berdasarkan pola hitungan
lambat, sedang dan cepat.
e. Mampu menyusun gerak tari berdasarkan kelompok geraknya.
f. Mampu memperagakan kembali beberapa motif gerak berdasarkan
kelompok strukutur geraknya.
Seni Budaya 159