Page 49 - MODUL PBABT KELOMPOK 3
        P. 49
     1)  Forming  (pembentukan)  yaitu  keterampilan  yang  dibutuhkan  untuk
                              membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma
                           2)  Functioning  (pengaturan)  yaitu  keterampilan  yang  dibutuhkan  untuk
                              mengatur  aktivitas  kelompok  dalam  menyelesaikan  tugas  dan  membina
                              hubungan kerja sama diantara anggota kelompok.
                           3)  Formatting  (perumusan)  yaitu  keterampilan  yang  dibutuhkan  untuk
                              pembentukan  pemahaman  yang  lebih  dalam  terhadap  bahan-bahan  yang
                              dipelajari,  merangsang  penggunaan  tingkat  berpikir  yang  lebih  tinggi,  dan
                              menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan.
                           4)  Fermenting  (penyerapan)  yaitu  keterampilan  yang  dibutuhkan  untuk
                              merangsang  pemahaman  konsep  sebelum  pembelajaran,  konflik  kognitif,
                              mencari  lebih  banyak  informasi,  dan  mengkomunikasikan  pemikiran  untuk
                              memperoleh kesimpulan.
                       e.  Strategi Pembelajaran Kontekstual
                                Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian
                           atau  Tanya  jawab  lisan  (ramah,  terbuka,  negosiasi)  yang  terkait  dengan  dunia
                           nyata  kehidupan  siswa,  sehingga  akan  terasa  manfaat  dari  materi  yang
                           akandisajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan
                           suasana menjadi kondusif nyaman dan menyenangkan.
                                Terdapat beebrapa prinsip pembelajaran kontekstual yang harus dipahami
                           terlebih  dahulu  oleh  guru  untuk  meningkatkan  kemampuan  akademik  dan
                           kemampuan berfikir peserta didik lebih tinggi, yaitu sebgaai berikut:
                           1)  Prinsip kesaling tergantungan mewujudkan diri, misalnya  ketika para siswa
                              bergabung  untuk  memecahkan  masalah  dan  ketika  guru  mengadakan
                              pertemuan dengan rekannya
                           2)  Prinsip diferensiasi.  Diferensiasi menjadi nyata CTL menantang para siswa
                              untuk  saling  menghormati  keunikan  masing-masing,  untuk  menghorrmati
                              perbedaan  untuk  menjadi  kreatif  untuk  bekerja  sama  untuk  menghasilkan
                              gagasan dan hasil baru yang berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman
                              adalah tanda kemantapan dan kekuatan
                           3)  Prinsip pengaturan diri meminta para pendidik untuk mendorong setiap siswa
                              untuk  mengeluarkan  seluruh  potensinya.  Untuk  menyesesuaikan  dengan
                              prinsip ini, sasaran utama sistem CTL adalah menolong para siswa mencapai
                              keunggulan      akademik,     memperoleh     keterampilan     karier,   dan
                                                                                                              13





