Page 29 - PEMBINAAN PROFESI
P. 29

Pembinaan Profesi



                          3)  Jemaat  yang  cemas  melihat  masa  “penantian  kedatangan  Yesus  yang  ke  II”
                              (perusia)  yang  senantiasa  tertunda,  Lukas  kembali  menuntut  kesetiaan  hidup
                              seturut Tuhan Yesus (ortopraksi)

                          Susunan Injilnya:
                          1:1-4      Kata Pengantar
                                     Mengemukakan tujuan penulisan
                          1:5-2:52  Pendahuluan
                                     Kisah Kelahiran Yohanes & Yesus
                          3:1-9:50  Karya di Galilea
                                     3:1-4:13      : Persiapan Yesus dalam berkarya
                                     4:14-9:50     : Karya di Galilea
                          9:51-19:28        Perjalanan Yesus ke Yerusalem
                                     9:51-18:14    : Dari Galilea ke perbatasan Yudea
                                     18:15-19:27  : Dari perbatasan Yudea ke Yerikho
                          19:29-24:53       Pemenuhan Rencana Tuhan
                                     19:29-21:38  : Karya di Yerusalem
                                     22:1-24:52    : Kisah sengsara, kebangkitan & kemenangan

                          Teologinya
                          1)  Penolakan warga Nazaret atas Yesus telah dikisahkan dengan baik oleh 2 penginjil
                              sebelumnya (Mrk. 6:1 – 6a & Mat. 13:53 – 58), oleh Lukas diramu sebagai suatu
                              karya besar (Luk. 4:14-30). Luk. 4:18-19 dikutip dari Yesaya 61:1-2 yang pada
                              intinya adalah Kabar baik bagi orang miskin.
                          2)  Lukas tidak mengenal Yesus secara pribadi, yang ia kenal justru Paulus, orang
                              yang pernah menjadi musuh para jemaat-Nya. Lukas mengajak para jemaatnya
                              untuk masuk ke dalam pengalaman pribadi atas kehadiran Yesus sebagai Tuhan.
                              Panggilan Simon (Petrus) yang oleh Markus ditiulis sangat singkat (Mrk. 1:16-20),
                              namun  oleh  Lukas  dilukiskan  dengan  seksama  dan  panjang  (Luk.  5:1-11)
                              perhatikan perkembangan iman Simon yang semula memanggil Yesus dari sebutan
                              Guru (ayat 8), kemudian sadar akan kekerdilannya ia tersungkur dan menyebutnya
                              Tuhan. Simon yang disebutkan pada ayat 3,4 & 5 adalah orang yang sama pada
                              ayat 8, tapi pada tingkat iman yang berbeda.
                          3)  Gagasan yang sama diterapkan pada Zakheus, orang yang ningin melihat Yesus
                              berubah  menjadi  pengikitnya,  orang  yang  sama  semula  adalah  tukang  penarik
                              cukai, berubah menjadi penderma.
                          4)  Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi
                              engkau (Luk. 2:35), dalam peristiwa kehamilan Bunda Maria, Roh yang sama pula
                              menghubungkan  rencana  Allah  dengan  Yesus  (Luk.  4:1,  18,18:21).  Hubungan
                              antara Yesus dengan para murid-NYa dibimbing oleh Roh yang sama pula, jadi
                              Roh  Kudus  adalah  anugerah  terbesar  bagi  setiap  orang  Kristen  (Luk.  11:13;
                              12:10-12)
                          5)  Yesus  tidak  hanya  ditampilkan  sebagai  Tuhan,  namun  juga  sebagai  manusia
                              seutuhnya  yang diciptakan oleh Roh Allah. Luk. 2:49 Yesus berkata bahwa  Ia
                              harus  tinggal  di  rumah  Bapa-Nya,  demikian  pula  dalam  sakratul  maut  Ia
                              mengatakan “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. (Luk. 23:46)

               5.  INJIL YOHANES
                   Injil  Yohanes  termasuk  jenis  sastra  Injil  yang  susunan  garis  besarnya  sama  dengan  Injil
                   Sinoptik (Markus, Matius dan Lukas). Perbedaan yang sangat menyolok adalah kisah yang
                   dituliskan sebelum Kisah Sengsara jauh berbeda dengan Injil Sinoptik. Perbedaan yang sangat
                   mencolok ialah perjamuan Paskah Yahudi, yang dikisahkan terjadi sebelum Kisah Sengsara,



                                                            196
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34