Page 32 - PEMBINAAN PROFESI
P. 32

Pembinaan Profesi




                          Kisah Pantekosta
                                Injil  Lukas menggambarkan hari raya Pantekosta pada genap 7 (tujuh) minggu
                                 umat Yahudi merayakan Paskah
                                Kis. 2:1-13 kisah tentang penerimaan Roh Kudus yang hinar bingar dengan
                                 lambang-lambang lidah api, agar diimani dan ditanggapi oleh umat Kristen
                                 sebagaimana mestinya
                                Injil Yohanes, menempatkan Pantekosta pada hari Minggu (Yoh. 20:22) dalam
                                 suasana yang tenang, Yesus menghembusi para murid dengan Roh Kudus.
                              Pengalaman  kehadiran  Yesus  yang  telah  bangkit,  menumbuhkan  keberanian
                              mereka  untuk  mewartakan  Kabar  Gembira  dari  Yesus,  pewartaan  tsb  diimani
                              berasal dari Tuhan yang menguatkan mereka dengan Roh Kudus.
                              Mengapa ditandai dengan “lidah api”
                              1)  Peristiwa Sinai, di mana Tuhan memberi 10 perintahnya ditandai dengan badai
                                 dan kilatan api.
                              2)  Dalam tradisi Yahudi peristiwa Sinai nyala api (philo), juga membagikan 70
                                 lidah api kepda bangsa-bangsa di dunia.
                              3)  Pemberian Roh Kudus menurut Kis menggambarkan kiasan lidah untuk dapat
                                 lebih baik dalam berbicara dan mewartakan sabda Allah.
                              4)  Kis adalah kisah pewartaan Injil oleh para Rasul di Yerusalem, Palestina, Siria,
                                 Asia,  Yunani  sampai  Roma,  Roh  Kudus  senantiasa  dikatakan  sebagai
                                 pendorong mereka 70 x.

               7.  SURAT-SURAT PAULUS
                   Dalam  perjalanan  sucinya  ke  Damsyik  untuk  menangkap  para  pengikut  Yesus,  baik  pria
                   ataupun wanita dari apa yang mereka sebut sebagai “Jalan Tuhan”, Saulus terhempas ke tanah
                   dari  kudanya.  Dalam  keadaan  antara  sadar  dan  tidak  ia  melihat  seberkas  cahaya  dan
                   mendengar  seruan  itu  “Saulus,  Saulus,  mengapa  engkau  mencari  Aku?”  Hanya  dia  yang
                   mendengar, rombongannya tidak mendengar, dan akibat dari hempasan kuda ia menjadi buta
                   dan tidak mampu melanjutkan muhibah sucinya mengejar para pengikut Yesus. Dalam alam
                   bawah sadarnya terjadi dialog antara Saulus dengan cahaya yang menghempaskannya.
                   Saulus     : Siapa engkau, tuan?
                   Cahaya     : Aku ini Yesus yang engkau aniaya,
                                Bangunlah dan masuklah ke kota, di sana akan dikatakan padamu, apa-apa yang
                                Harus engkau perbuat.

                   Selanjutnya  ia  melaksanakan  pesan  sang  Cahaya  untuk  pergi  ke  kota  dan  dirawat  oleh
                   Annanias. Sembuh dan akan meninggalkan pondokannya. Mulai saat itu Saulus percaya pada
                   Yesus  dan  kepercayaannya  itu  berkembang  di  dalam  sanubarinya.  Jangan  kamu  campur
                   tangan dalam perkara orang-orang ini dan biarkan saja mereka bertindak. Kalau gerakan
                   atau usaha itu berasal dari manusia, tentu akan gagal, tetapi kalau berasal dari Allah, tidak
                   sanggup kamu meniadakannya, bahkan boleh jadi dianggap menentang Allah. (Kis. 5:38-39).
                   Kiranya kebenaran pesan rabbi  Gamaliel  yang  memberi pendidikan senantiasa mencekam
                   hatinya, lebih-lebih ia merasa telah ditangkap oleh Yesus sendiri. Yesus berpesan padanya
                   untuk berhenti “mengejar melainkan mengajar” dan menjadi pewarta sabda-Nya. Demikian
                   sekilas pertobatan Paulus.

                          Penulisnya.
                          1)  Sebagaimana tradisi Yahudi yang ditulis Sto. Hieronismus, Saulus dilahirkan di
                              kota Tarsus Sisilia sekitar tahun 10 M dari keluarga suku Benyamin, keturunan
                              Ibrahim orang Ibrani asli. Disunat dari hari ke delapan dari bangsa Israel, nama
                              Saulus diambil dari nama Raja bagi Israel yakni raja Saul, nama tsb digunakan
                              semenjak ia disunat (bdk. Fil. 3:5)

                                                            199
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37