Page 37 - PEMBINAAN PROFESI
P. 37
Pembinaan Profesi
11:19-15:5 Tujuh tanda – tujuh rangkaian ke IV
11:19 Adegan di surga
12:1-18:12 Tanda pertama:
perempuan & anak 12:1-6
Mikael & naga 12:7-12
naga versus perempuan 12: 13-18
tanda II 13:1-10 ; tanda III 13:11-18
tanda IV 14:1-5 ; tanda V 14:6-12
tanda VI 14:13-20 ; penglihatan 15:1
tanda VII 15:2-4
15:5-16:21 Tujuh Cawan – tujuh rangkaian ke V
15:5-16:1 Adegan di surga
16:2-16:21 Penumpahan Cawan
Cawan I 16:2 ; Cawan II 16:3
Cawan III 16:4-7 ; Cawan IV 16:8-9
Cawan V 16:10-11 ; Cawan VI 16:12
penglihatan 16:13-16 ; Cawan VII 16:17-21
17:1-20:15 Tujuh Penglihatan – tujuh rangkaian ke VI
17:1-18 Penglihatan pembukaan
18:1-20:15 Tujuh penglihatan:
I 2 malaikat 18:1-8 ; II raja & pelaut 18:9-19
III babel 18:20-25 ; IV pujian 19:1-8
V kemenangan 19:11-21 ; VI naga diikat 20:1-3
Penglihatan 20:4-10 ; VII penghakiman 20:11-15
21:1-22:5 Kesudahan – Kota Suci Yerusalem
21:1-8 suara dari tahta
21:9-22:5 Yerusalem baru
22:6-20 Kesaksian akhir
22:21 Berkat penutup
10. SPIRITUALITAS
Sekilas bahan-bahan yang baru saja dibahas tampak sangat panjang dan sulit hanya menarik
bagi “para mahasiswa Kitab Suci” yang profesional. Namun bila kita mau sejenak kembali
merenung dengan seksama, maka kita akan menjadi jelas banyak masalah dasar yang diajukan
banyak orang umumnya tentang Kitab Suci akan terjawab. Pertanyaan seperti: Kitab mana
saja yang termasuk kategori Kitab Suci? Mengapa Gereja tertentu Kitab Sucinya lebih tipis
dari Kitab Suci kita? Apakah arti kitab suci? Dan lain-lain.
Seorang pemuka umat menuliskan dalam sebuah bukunya a.l. banyak pemimpin jemaat hanya
bisa melongo melihat satu demi satu warga jemaat mereka semakin berpaling bahkan
menyeburkan diri ke sekte-sekte yang konservatif dan fundamentalis... hal tsb membuktikan
bahwa betapa rapuhnya dan betapa tipisnya pembinaan selama ini. Apabila apa yang
dikatakan pemuka tersebut benar, maka wajib kita berpaling pada jemaat pasca rasul, di mana
dikisahkan dalam surat-surat Katolik perjuangan yang tidak mengenal menyerah dalam
menegakkan iman.
Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi menetapkan dalam pendahuluannya, Sambil
mendengarkan Sabda Allah dengan khidmat dan mewartakannya penuh kepercayaan, Konsili
Suci memathui amanat Sto. Yohanes: “Kami mewartakan kepadamu hidup kekal, yang ada
pada Bapa dan telah nampak kepada kami; Yang kami lihat dan kami dengar, itulah yang
kami wartakan kepadamu, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami, dan
persekutuan kita beserta Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus” (1 Yoh. 1:2-3) (DV 1)
204