Page 162 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 162

disisi lain hijrahnya  kader HMI Cabang Kendari juga memiliki cerita
            yang  unik  dari  masing-masing  bertiga.  Seperti  Sofyan  Suleman
            berada  di  kepengurusan  PB-HMI  dikarenakan  terpilih  menjadi
            formatur Umum pada munas LDMI di Bali tahun 1990, sedangkan

            Amijaya  dan  Sabaruddin  bersamaan  muncul  di  PB  HMI  untuk
            mencoba  melihat  peluang  apakah  dapat  berkiprah  di  tingkat
            nasional atau tidak.
                   Komposisi  kepengurusan  LDMI  yang  di  Pimpin  Sofyan
            Suleman menjadi tonggak penting bagi kader-kader HMI cabang
            Kendari untuk berkiprah di tingkat Nasional. Kehadiran kader HMI
            cabang Kendari memainkan peran penting dalam kiprahnya di PB
            HMI.  Kegiatan  LDMI  sangat  mewarnai  aktivitas  kegiatan  LDMI
            sehingga  terasa  betul  Kehadiran  Kader  HMI  cabang  Kendari  ikut
            berproses menyatu dengan kepengurusan PB- HMI yang di pimpin
            Fery MB. Menjelang Kongres Riau tahun 1992 suasana PB HMI saat

            itu mulai terasa atmosfer suasana kongres mulai terasa dan lebih
            tajam  lagi  aroma  intrik  politik  dan  sanling  lempar  gacoan  figur
            Ketum PB HMI pasca Fery MB sudah semakin signifikan dan konflik
            tajam muncul dengan adanya reshafel menjalang kongres Riau di
            mana Sekjen saat itu di gawangi Muh. Yahya Zaini (MYZ) mantan
            Ketum Cabang Surabaya.
                   Efek  Reshafel  kepada  sekjen  MYZ  ini,  mengundang  reaksi
            keras dari teman-teman terkhusus dari badko Jawa timur dengan

            mendapat sokongan moral dari badko Jateng. Suasana PB HMI saat
            menjelang kongres Riau sangat di warnai suasana ketegangan yang
            muncul dari kubu MYZ dari Jawa Timur versus Kubu Ketum Fery MB
            dari badko Jawa Barat. Di tengah situasi tidak menentu dan tidak
            kondusifnya suasana emosional di PB-HMI berujung pada berlarut
            larutnya rapat pleno PB-HMI menjelang kongres di mana Amijaya
            Kamaluddin  memimpin  Rapat  pleno  PB-HMI  yang  terakhir
            menjelang kongres Riau tahun 1992.




              143
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167