Page 165 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 165

mata Edy tertuju pada satu organisasi kemahasiswaan, yaitu HMI
            (Himpunan Mahasiswa Islam). Bukan hanya aktivitas dan program-
            program  HMI  yang  menarik  perhatiannya,  tetapi  juga  makna
            filosofis yang mendalam di baliknya. Selain itu, Edy terpesona oleh

            ketokohan  pendiri  HMI,  Nur  Cholis  Madjid,  seorang  pahlawan
            intelektual Indonesia. Dalam hatinya, Edy bertanya, “Mengapa harus
            ber-HMI?”
                   Edy  mulai  mencoba  dan  menemukan  bahwa  HMI  bukan
            sekadar  organisasi,  melainkan  sebuah  keluarga  yang  saling
            mendukung dan membimbing. HMI mengajarkan arti kebersamaan
            dan persaudaraan yang membuat perjalanan Edy di dunia kampus
            menjadi lebih berarti. Dia terpesona oleh pendekatan emosional dan
            pengabdian  yang  ditanamkan  oleh  HMI.  Keanggotaannya  bukan
            hanya  tentang  kegiatan  internal,  tetapi  juga  tentang  pengabdian
            kepada  masyarakat.  Dari  program  pendidikan  hingga  aksi  sosial,

            HMI memberikan kesempatan untuk  berkontribusi positif  kepada
            orang-orang di sekitarnya.
                   Namun, yang paling membekas di hati Edy adalah nilai-nilai
            Islam yang menjadi landasan HMI. Dia menyadari bahwa HMI bukan
            hanya tempat berkumpulnya mahasiswa, tetapi juga tempat untuk
            memperdalam pemahaman agama, mempraktikkan nilai-nilai moral,
            dan mengembangkan karakter Islami. Dengan keyakinan penuh, Edy
            melangkah masuk ke dalam keanggotaan HMI, bertekad untuk tidak

            hanya menjadi mahasiswa yang pintar secara akademis, tetapi juga
            Insan  Kamil,  manusia  yang  berusaha  mencapai  kesempurnaan
            sejalan dengan ajaran Islam.
                   Sekarang,  Edy  adalah  seorang  ASN  yang  berdinas  di
            Kementerian Keuangan. Sebagai mantan mahasiswa HMI Komisariat
            Fakultas  Ekonomi  Cabang  Kendari-Sulawesi  Tenggara,  perjalanan
            Edy  dimulai  dari  SMA  Negeri  70  Jakarta,  melanjutkan  kuliah  di
            Universitas Haluoleo Kendari setelah lulus SMPTN pada tahun 1989.
            Awalnya, Edy mengira kuliah hanya tempat untuk melanjutkan studi


                                                                        146
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170