Page 167 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 167

Setelah mengikuti LK 1 HMI yang diadakan oleh senior, Edy
            mendapatkan  pelajaran  dan  materi-materi  berharga  tentang  soft
            skill dalam berorganisasi dan banyak materi tentang keislaman. Di
            HMI, Edy mendapat banyak ilmu yang berguna yang mungkin tidak

            akan  didapatkan  hanya  di  bangku  perkuliahan  biasa.  Dia  juga
            mendapat  kesempatan  untuk  menjadi  pemimpin  yang  baik.  Jika
            berproses dengan baik di organisasi ini, Edy akan mampu berpikir
            kritis dan bijaksana dalam mengambil keputusan, karena di HMI dia
            akan mendapat berbagi pengalaman dengan para senior yang kritis.
            Tidak  menutup  kemungkinan  juga  bertemu  dengan  orang-orang
            besar yang berasal dari HMI.
                   Setelah  dibaiat  dan  resmi  menjadi  anggota  HMI,  Edy
            semakin mantap menjadi anggota HMI. Seiring berjalannya waktu,
            Edy merasakan bahwa berteman di HMI layaknya seperti saudara
            dan saling membesarkan. Dengan dasar dan alasan seperti itu, Edy

            mantap  untuk  turut  berjuang  menghidupkan  kembali  HMI
            Komisariat  Ekonomi  Cabang  Kendari  dan  mengubah  mindsetnya
            bahwa  dalam  ber-HMI  jangan  berpikir  apa  yang  dapat  diberikan
            oleh HMI, tetapi berpikirlah apa yang dapat dia berikan untuk HMI
            agar tetap jaya. Dengan berpikir seperti itu, Edy menerima amanah
            sebagai  Ketum  HMI  Komisariat  Ekonomi  HMI  Cabang  Kendari
            periode 1992-1993, Wakil Bendahara Umum HMI Cabang Kendari
            periode  1993-1994,  dan  Wakil  Sekretaris  Umum  HMI  Cabang

            Kendari periode 1994-1995.
                   Akhir tahun 1995, setelah menyelesaikan kuliah dan meraih
            gelar sarjana ekonomi, Edy kembali ke Jakarta dan pada tahun 1996
            menjadi ASN Kemenkeu di Jakarta. Hari ini, Edy kembali merenung
            dan bertanya pada pertanyaan yang dahulu, “Mengapa ia harus ber-
            HMI?”  Sekarang,  dia  tersenyum  penuh  rasa  syukur  karena  telah
            menemukan  jawabannya.  HMI  menjadi  organisasi  yang  bukan
            hanya sebagai sarana untuk berproses dan mengembangkan diri,
            tetapi juga menjadi rumah kedua di lingkungan kampusnya dulu.


                                                                        148
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172