Page 166 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 166

dan mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan. Mindset ini
            bertahan hingga dia mulai masuk perkuliahan. Sebagai mahasiswa
            baru,  Edy  hanya  berpikir  bagaimana  cara  menyelesaikan  kuliah
            dengan cepat dan meraih nilai setinggi mungkin, tanpa menyadari

            pentingnya soft skill dari berorganisasi.
                   Perlahan  tapi  pasti,  Edy  mulai  memperhatikan  dinamika
            kampus.  Bisakah  hanya  mengandalkan  nilai  tinggi  tanpa
            pengalaman  berorganisasi  untuk  bersaing  di  dunia  kerja  nanti?
            Akhirnya,  Edy  mendapat  jawaban  dari  pertanyaan  yang  dia  buat
            sendiri.  Dengan  mindset  seperti  ini,  dia  berpikir  tidak  perlu
            berorganisasi. Namun, cerita ini belum berakhir.
                   Edy  menyadari  bahwa  soft  skill  dari  berorganisasi  sangat
            penting. Dia pun mengubah mindsetnya menjadi bagaimana cara
            menyelesaikan  kuliah  dengan  cepat  dan  meraih  nilai  setinggi
            mungkin,  sambil  mendapatkan  pengalaman  berorganisasi  sebaik

            mungkin  di  kampus.  Banyak  organisasi  internal  kampus  dan
            organisasi mahasiswa lainnya yang ditemui saat masih mahasiswa
            baru. Namun, karena masih maba, banyak organisasi yang belum
            bisa  diikuti.  Edy  mulai  melakukan  riset  sendiri  dan  menemukan
            bahwa  hampir  semua  ketua  organisasi  memiliki  pengalaman  di
            organisasi  mahasiswa  eksternal.  Karena  beragama  Islam  dan  ada
            senior yang mengenalkannya dengan HMI, pilihannya jatuh pada
            HMI.

                   Awalnya,  senior  mengajaknya  bergabung  dengan  HMI
            karena komisariat HMI di Fakultas Ekonomi sedang di ambang “mati
            suri”. Selain itu, promosi bahwa hampir di seluruh kampus anggota
            HMI  memegang  jabatan  penting,  serta  banyak  alumni  HMI  yang
            menjadi  orang  hebat,  membuat  Edy  tertarik.  Dengan  segala
            pertimbangan, Edy bergabung dengan HMI. Niatnya adalah untuk
            menghidupkan  kembali  HMI  Komisariat  Ekonomi  Unhalu  yang
            sedang “sekarat”.




              147
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171