Page 9 - tess ujicoba
P. 9
kurikulum merdeka yang digunakan dalam proses pembelajaran dan bahan ajar yang
digunakan belum dapat menunjang kemampuan pemecahan masalah matematis.
Kekurangan bahan ajar kurikulum merdeka juga diperkuat dari hasil
wawancara peneliti dengan siswa dan guru matematika di SMAN 5 Pekanbaru. Siswa
berpendapat bahwa bahan ajar sulit dipahami karena penyelesaian masalah yang
disajikan pada bahan ajar belum lengkap dan belum prosedural. Bahan ajar yang
penyelesaian masalahnya tidak lengkap akan menyebabkan siswa kesulitan dalam
proses belajarnya (Nugraha dkk., 2019). Menurut guru matematika tersebut, pada
bahan ajar kurikulum merdeka masih terdapat konsep yang belum mendalam yang
dapat membuat siswa paham akan materi yang ada pada bahan ajar dan belum semua
soal latihan yang ada pada bahan ajar dapat memfasilitasi kemampuan pemecahan
masalah matematis.
Pengembangan bahan ajar merupakan salah satu langkah yang dapat
dilakukan guna memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Bahan ajar yang mampu memfasilitasi kemampuan menyelesaikan masalah adalah
bahan ajar yang dikemas dengan pendekatan berbasis masalah (Kamaludin, 2017).
Pendekatan berbasis masalah menjadi solusi karena lebih menekankan pada
kemampuan siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri melalui proses penyajian
masalah, penyelidikan terhadap masalah dan menganalisis masalah yang ada
(Andayani & Pratama, 2022). Beberapa penelitian terdahulu juga menunjukkan
bahwa pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis (Putri dkk., 2019) dan (Yusri, 2018).
8