Page 167 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 167
Judul : BPOM: Ambang Batas Cemaran NDMA 96 Nanogram Perhari
Nama Media : medcom.id
Tanggal : 11 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/RkjzO3Gk-bpom-ambang-
batas-cemaran-ndma-96-nanogram-perhari
Tipe Media : Online
Jakarta: Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) menyebut
cemaran N-Nitrosodimethylamine
(NDMA) pada produk obat tukak
lambung dan tukak usus Ranitidin
tak serta merta memicu kanker.
Dibutuhkan jumlah dan jangka waktu
tertentu membuat NDMA memicu
penyakit kanker.
"Studi global memutuskan nilai
ambang batas cemaran NDMA yang
diperbolehkan adalah 96 nanogram/hari," kata Ketua BPOM Penny Kusumastuti
Lukito di Kantor BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober
2019.
Penny meminta masyarakat merespons isu ini secara rasional. Respons cepat BPOM
dalam menanggapi temuan cemaran NDMA dalam Ranitidin demi melindungi
masyarakat.
Dia juga meminta masyarakat tak perlu khawatir berlebihan. Sebab, pasien yang telah
mengkonsumsi Ranitidin yang terkontaminasi NDMA belum tentu langsung terpapar
kanker.
"Risiko itu belum tentu terjadi. Ada aspek waktu dan jumlah yang akan memengaruhi
apakah akan timbul atau tidak," ujarnya.
BPOM telah menarik sementara seluruh obat yang mengandung Ranitidin dari
peredaran. BPOM akan melakukan penelitian lebih lanjut.
"Penarikan secara sukarela juga sudah dilakukan. Produsen juga kita awasi bersama
teman-teman di seluruh balai. Untuk obat itu adalah produk yang bisa dengan mudah
kita telusuri. Para produsen akan menaati perintah BPOM," ujarnya.
Penny belum memastikan sampai kapan penarikan Ranitidin dari pasaran akan
dilakukan. BPOM masih melakukan serangkaian uji bekerja sama dengan tenaga ahli
terkait.