Page 168 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 168

Judul          : NDMA Dalam Ranitidin Tergolong Kontaminasi Alami

               Nama Media : medcom.id

               Tanggal        : 11 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/RkjzO3Gk-bpom-ambang-
               batas-cemaran-ndma-96-nanogram-perhari

               Tipe Media  : Online

                                                                           Jakarta:    Cemaran         N-
                                                                   Nitrosodimethylamine          (NDMA)
                                                                   dalam obat tukak lambung dan tukak
                                                                   usus,       Ranitidin,       tergolong
                                                                   kontaminasi alami. Senyawa NDMA
                                                                   mudah ditemui di lingkungan sekitar
                                                                   manusia.

                                                                    "Sebenarnya  NDMA  ini  adalah
                                                                   evorimental               containment
                                                                   (kontaminasi  alami),  yang  umum
                                                                   ditemukan di lingkungan," kata Ketua
                                                                   Kajian Obat Pengurus Besar Ikatan
                                                                   Dokter  Indonesia  (PB  IDI)  Rika
               Yuliwulandari  dalam  konferensi  pers  di  kantor  BPOM,  Jakarta,  Jumat,  11  Oktober
               2019.

                Rika  menegaskan  kontaminasi  NDMA  dalam  Ranitidin  bukan  unsur  kesengajaan
               manusia. Sebab senyawa NDMA memang mudah ditemukan di lingkungan sehari-
               hari, seperti daging, susu, dan air.

               Rika  menambahkan  kadar  toksifikasi  NDMA  gampang  diturunkan.  Hal  itu  bisa
               dilakukan menggunakan penyinaran ultraviolet.

                Terlepas  dari  cemaran  NDMA,  obat  Ranitidin  sebenarnya  aman  dikonsumsi.  Rika
               menyebut jika sudah ditemukan solusinya, Ranitidin bisa dikonsumsi kembali.

                "Ketika nanti proses pengolahan sudah memenuhi standar, Ranitidin bisa dipakai lagi
               di masyarakat tak masalah. Karena sebagai enviromental containment, gugus ikatan
               senywa  N-N  dari  NDMA  itu  bisa  dipecah  sehingga  toksisitasnya  menurun  hanya
               dengan pemaparan ultraviolet, atau kalau dalam air minum dengan reverseosmosis,"
               ujarnya.

                Rika menyebut NDMA memang bersifat karsinogen atau dapat memicu kanker. Akan
               tetapi dibutuhkan jumlah tertentu dan jangka waktu panjang untuk dapat menimbulkan
               kanker.

                Rika  mengapresiasi  langkah  BPOM  sigap  merespons  temuan  NDMA  dalam
               Ranitidin. Dengan langkah ini, Rika berharap masyarakat tak perlu panik berlebihan.
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173