Page 193 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 193
Judul : Fakta-fakta Penarikan Ranitidin dari Pasaran, Masyarakat Tak
Perlu Panik hingga Obat Pengganti
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 12 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.tribunnews.com/nasional/2019/10/12/fakta-fakta-
penarikan-ranitidin-dari-pasaran-masyarakat-tak-perlu-panik-hingga-obat-pengganti
Tipe Media : Online
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama
ini Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) menarik obat
tukak lambung dan usus, ranitidin,
dari peredaran.
Penarikan ranitidin dilakukan karena
kandungan aktif
nitrosodimethylamine (NDMA) yang
disinyalir bersifat karsinogenik atau
berpotensi memicu kanker.
Berikut TribunPalu.com merangkum fakta seputar penarikan obat Ranitidin dari
peredaran oleh BPOM dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
1. Fungsi ranitidin.
Menurut Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit FKUI Dr Nafrialdi,
ranitidin adalah obat yang digunakan untuk menekan produksi asam lambung.
"Fungsi utama ranitidin ialah untuk mengurangi produksi asam lambung. Obat yang
mengandung ranitidin biasanya digunakan untuk mengobati sakit maag," kata Aldi,
Senin (7/10/2019).
Ranitidin pada umumnya dibuat berbentuk tablet, injeksi dan juga sirup untuk anak.
Menurut Dr Nafrialdi, sebenarnya ranitidin dibeli sesuai resep dokter.
Namun pada kenyataannya, ranitidin dijual secara bebas di pasaran.
"Semestinya (membeli ranitidin) harus pakai resep (dari) dokter. Tapi di negeri kita
banyak jenis obat yang bisa dibeli tanpa resep, termasuk ranitidin ini," ujarnya.
Dr Nafrialdi juga mengatakan, efek samping ranitidin sangat minimal, bahkan tidak
teramati.
Sebagian kecil dari pasien, kata Aldi, mendapatkan efek samping seperti yang umum
terjadi pada obat-obatan lainnya.
Yakni merasa agak mual, pusing atau sedikit mengantuk.
Seringkali, ranitidin digunakan bersamaan dengan obat lainnya yang biasanya telah
disesuaikan oleh dokter dengan penyakit yang diderita pasien selain maag.