Page 196 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 196

"Nah kalau di obat kadar maksimum yang bisa ditolerir adalah 96 NG per hari sesuai
               dengan aturan US FDA tapi kalau di bawah itu gak masalah," kata dr Rika.

               5. Masyarakat tak perlu langsung panik.

               Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito meminta masyarakat tidak langsung panik
               karena risiko kanker muncul berdasarkan faktor jumlah dan waktu.

               Dari segi jumlah, NDMA tidak boleh dikonsumsi melebihi 96 ng per hari sesuai dengan
               studi  global  US  Food  and  Drug  Administration  (US  FDA)  dan  European  Medicine
               Agency (EMA) yang dijadikan dasar BPOM dalam mengawal kemanan obat.

               "Kalau ditemukan keadaan yang lebih dari standar tersebut baru akan memberikan
               efek risiko," ucap Penny di kantor BPOM, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
               Kemudian dari faktor waktu, ranitidin akan berpotensi memicu kanker bila dikonsumsi
               secara intensif selama 70 hari pemakaian.

               "Kalau  tidak  digunakan  dalam  waktu  yang  lama  efek  karsinogennya  tidak  akan
               muncul," kata Penny.

               Ketua  Bidang  Advokasi,  Prasetyo  Widhi  Buwono,  SpPD,  K-HOM,  FINASIM
               menambahkan berdasarkan penelitian pada hewan yang dipaparkan NDMA, kanker
               muncul dalam waktu tiga hingga enam bulan.
               Sedangkan pada pasien kanker yang ditemukan NDMA di dalam tubuhnya biasanya
               mengalami kanker pada bagian pencernaaan.

               "Pada  hewan  tupai  yang  diberikan  ndma  dalam  waktu  tiga  enam  bulan  terbentuk
               kanker, kalau pada pasien kanker yang keterpaparan NDMA-nya tinggi mengalami
               kanker usus atau kanker lambung," ungkap Penny.

               Adapun  tindakan  untuk  menjamin  keamanan  obat  yang  dilakukan  Badan  POM  ini
               berdasarkan  peringatan  dari  US  FDA  dan  EMA  tentang  adanya  temuan  cemaran
               NDMA pada ranitidin.

               6. Pilihan obat tukak lambung dan usus selain ranitidin.

               Selain ranitidin, masih ada beberapa alternatif obat lain yang dapat digunakan untuk
               tukak lambung dan usus.

               Hal  ini  diungkapkan  oleh  Ketua  Bidang  Advokasi  Perhimpunan  Dokter  Spesialis
               Penyakit Dalam Indonesia dr Prasetyo Widhi Buwono, SpPD.

               "Ketersediaan  obat  mencukupi,  masih  ada  obat  lain,  misalnya  famotidin  dan  juga
               antasida," ucap dr Prasetyo di Kantor Pusat Badan POM, di Jakarta Pusat, Jumat
               (11/10/2019).

               Pilihan  obat  yang  disebutkan  oleh  dr  Prasetyo  tersebut  masih  masuk  ke  dalam
               golongan  h2  blocker  yang  bekerja  menghambat  atau  memblok  produksi  asam
               lambung yang meningkat.

               "Itu sudah beredar ada antasida itu untuk menetralkan asam lambung, ada sucralfate
               itu melapisi lambung jadi lambung yang luka tidak terkena, kemudian ada juga obat
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201