Page 202 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 202

Judul          : Dinkes Mitra tarik obat berkandungan Ranitidin

               Nama Media : antaranews.com

               Tanggal        : 12 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://manado.antaranews.com/berita/68270/dinkes-mitra-tarik-obat-
               berkandungan-ranitidin

               Tipe Media  : Online

                                                                           Minahasa   Tenggara,     Sulut
                                                                   (ANTARA)      -   Dinas    Kesehatan
                                                                   (Dinkes)     Kabupaten      Minahasa
                                                                   Tenggara  (Mitra),  menarik  obat-
                                                                   obatan  yang  mengandung  Ranitidin
                                                                   di        seluruh         Puskesmas,
                                                                   menindaklanjuti  penyampaian  dari
                                                                   Badan  Pengawasan  Obat  dan
                                                                   Makanan (BPOM).

                                                                   "Kami sudah tarik untuk obat-obatan
                                                                   yang  mengandung  Ranitidin.  Dan
               sudah disampaikan untuk tidak lagi  diberikan kepada  pasien," kata Kepala Dinkes
               Mitra Helni Ratuliu di Ratahan.

               Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya menarik obat mengandung Ranitidin tersebut
               khusus yang berbentuk injeksi.

               "Saat ini memang baru berbentuk injeksi yang  ditarik. Untuk lainnya masih menunggu
               pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
               Ia menambahkan, untuk yang dijual di apotek, pihaknya sudah memanggil seluruh
               apoteker agar tidak lagi memberikan obat injeksi yang mengandung Ranitidin.

               "Yang dijual di apotek juga  sudah perintahkan agar tidak lagi diberikan, dan itu sudah
               disampaikan kepada para apotekernya," ungkapnya.

               Lebih lanjut kata Helni, terkait dengan penarikan obat tersebut pihaknya akan  terus
               berkoordinasi dengan BPOM.
               "Kami  juga  akan  berkoordinasi  terus  dengan  BPOM,  terkait  langkah  apa  yang
               nantinya  akan  dilakukan  berkait  dengan  peredaran  obat  berkandungan  Ranitidin
               untuk jenis lainnya," tanda Helni.***3***
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207