Page 203 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 203

Judul          : BPOM Ingatkan Tenaga Kesehatan agar Tidak Memberikan Obat
                              Ranitidin

               Nama Media : kompas.com

               Tanggal        : 12 Oktober 2019
               Halaman/URL: https://regional.kompas.com/read/2019/10/12/17142371/bpom-
               ingatkan-tenaga-kesehatan-agar-tidak-memberikan-obat-ranitidin

               Tipe Media  : Online

                                                                                       TANJUNGPINANG,
                                                                   KOMPAS.com  -  Badan  Pengawas
                                                                   Obat dan Makanan (BPOM) Cabang
                                                                   Tanjungpinang  terus  mengawasi
                                                                   penarikan obat ranitidin dari pasaran
                                                                   di  Tanjungpinang,  Kepulauan  Riau.
                                                                   Penarikan  ini  dilaksanakan  oleh
                                                                   produsen  dan  distributor  ranitidin,
                                                                   obat untuk mengurangi jumlah asam
                                                                   lambung dalam perut. Kepala BPOM
                                                                   Cabang  Tanjungpinang  Mardianto
                                                                   mengatakan,  pihaknya  memantau
               proses penarikan oleh Produsen dan Distributor Obat (PBF). "Selanjutnya kami terus
               memantau proses penarikan dan  melakukan pengawasan terhadap obat ranitidin,"
               kata Mardianto di kantornya, Sabtu (12/10/2019).

               Menurut dia, saat ini BPOM masih melanjutkan pengujian dan kajian risiko terhadap
               seluruh  produk  yang  mengandung  ranitidin.  Industri  farmasi  atau  produsen  juga
               diwajibkan untuk melakukan pengujian secara mandiri terhadap cemaran NDMA pada
               produknya  dan  menarik  secara  sukarela  apabila  kandungan  cemaran  melebihi
               ambang batas yang diperbolehkan.

                "BPOM  akan  terus  memperbarui  informasi  sesuai  dengan  data  terbaru,"  ujarnya.
               Mardianto  menambahkan,  masyarakat  yang  ingin  mengetahui  lebih  lanjut  tentang
               terapi  pengobatan  yang  sedang  dijalani  menggunakan  ranitidin  agar  menghubungi
               dokter atau apoteker. Selama penarikan berlangsung, BPOM Cabang Tanjungpinang
               mengimbau  pihak  tenaga  kesehatan  supaya  tidak  lagi  memberikan  obat  raniditin
               kepada pasien. Begitu juga dengan pihak apotek untuk tidak menjualnya lagi.

               "Imbauan sudah kami sampaikan kepada tenaga kesehatan. Kami harapkan tidak ada
               lagi pasien yang diberikan obat itu," ujarnya.
               Untuk  diketahui,  wacana  penarikan  obat  maag  dan  asam  lambung  ranitidin  sudah
               bergulir sepakan terakhir. Namun, per 9 Oktober 2019 ada kebijakan baru dari BPOM
               yang menarik semua peredaran ranitidin, dari sebelumnya yang masih bersifat parsial.
               BPOM akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara produksi, distribusi, dan
               peredaran semua produk obat maag dan asam lambung ranitidin.  "Penarikan obat
               pada fasilitas pelayanan kefarmasian dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam waktu
               paling lama 80 hari kerja sejak tanggal surat penarikan," ujarnya.
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208