Page 208 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 208

indikasi pengobatan. Kami secepatnya ambil langkah dan mengatakan hold," papar
               Penny.

               Lebih lanjut Penny menjelaskan, penarikan obat akan berlangsung selama 80 hari
               terhitung sejak 9 Oktober 2019. Perintah penarikan sejumlah produk obat ranitidin
               berawal dari peringatan US Food and Drug Administration (US FDA) dan Europian
               Medicine Agency (EMA) pada 13 September 2019 lalu.

               Kemudian, pada 17 September 2019 BPOM menerbitkan informasi awal untuk tenaga
               profesional  kesehatan  terkait  obat  ranitidin  yang  tercemar  NDMA.  Lalu,  pada  4
               Oktober 2019, BPOM menerbitkan penjelasan terkait produk ranitidin yang terdeteksi
               tercemar NDMA di atas ambang batas berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan
               BPOM.
               Diketahui,  NDMA  merupakan  turunan  zat  nitrosamin  yang  dapat  terbentuk  secara
               alami. Sementara menurut hasil studi global, nilai ambang batas cemaran NDMA yang
               diperbolehkan  adalah  96  nanogram  per  hari.  Jika  dikonsumsi  melampaui  ambang
               batas  secara  terus  menerus  dalam  waktu  yang  lama,  NDMA  akan  bersifat
               karsinogenik atau memicu kanker.
               Lebih lanjut Penny memaparkan, kandungan ranitidin sendiri untuk beberapa obat di
               Indonesia memiliki komposisi NDMA yang terlalu besar sehingga memicu karsinogen.
               Obat  tersebut  aman  dikonsumsi  dan  bisa  menyembuhkan  jika  komposisinya  tidak
               terlalu besar dan tidak dikonsumsi dalam durasi lama.

               Sebelum  melakukan  penarikan,  BPOM  telah  memberikan  persetujuan  terhadap
               ranitidin, obat yang digunakan untuk pengobatan gejala penyakit tukak lambung dan
               tukak usus, melalui kajian evaluasi keamanan khasiat dan mutu. Ranitidin tersedia
               dalam bentuk tablet, sirup, dan injeksi.

               "Dalam  rangka  kehati-hatian  untuk  melindungi  masyarakat,  Badan  POM
               memerintahkan seluruh industri farmasi pemegang izin edar produk ranitidin untuk
               menghentikan sementara produksi, distribusi, dan peredarannya," katanya.
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213