Page 207 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 207

Judul          : Masyarakat Diminta tak Khawatir Atas Penarikan Ranitidin

               Nama Media : harnas.co

               Tanggal        : 12 Oktober 2019

               Halaman/URL: http://www.harnas.co/2019/10/11/masyarakat-diminta-tak-khawatir
               Tipe Media  : Online

                                                                       JAKARTA       (HN)      Menyusul
                                                                   rencana  penarikan  67  jenis  obat
                                                                   mengandung  ranitidin,  masyarakat
                                                                   diminta  tidak  khawatir.  Pasalnya,
                                                                   Ikatan  Apoteker  Indonesia  (IAI)
                                                                   memastikan,       masyarakat      bisa
                                                                   mendapatkan  alternatif  pengganti
                                                                   ranitidin  sesuai  anjuran  dokter.
                                                                   Sebab,  ranitidin  hanya  merupakan
                                                                   jenis  generik  dengan  nama  merek
               dagang yang beragam.
               "Obat-obatan  seperti  famotidine,  proton  paminbitor  omeprasol  atau  antasida  jika
               mengalami  asam  lambung  berlebihan  atau  H2  blocker,  atau  obat-obat  lain  pasti
               tenaga medis sudah mengerti," ujar Ketua IAI Nurul Falah Eddy Pariang di Jakarta,
               Jumat (11/10)

               Lebih  lanjut  Nurul  Falah  mengatakan,  masyarakat  juga  harus  ikut  mendukung
               penghentian peredaran obat ranitidin.

               Caranya,  dengan  membuang  obat  terindikasi  ranitidin  yang  tersimpan  di  rumah.
               "Jangan dilanjutkan minum, dibuang saja. Dengan cara kemasannya dirobek, obatnya
               dipecah. Kalau masih sakit, segera ke dokter untuk dimintakan obat pengganti yang
               sesuai dengan penyakitnya," paparnya.

               Nurul  Falah  mengungkapkan,  selama  ini  ranitidin  adalah  obat  legal  dan  sudah
               terdaftar di BPOM sejak 30 tahun terkahir.

               Namun,  karena  ada  pemberitahuan  BPOM  bahwa  beberapa  merek  obat  ranitidin
               tercemar N-Nitrosodimethylamine (NDMA), maka pihaknya berkomitmen untuk turut
               memastikan obat yang dianggap bisa memicu kanker itu betul-betul berhenti beredar.

               "Teman-teman  di  farmasi  berkomitmen  menarik  (obat  mengandung  ranitidin)  di
               pelayanan seperti di farmasi RS dan apotek. Sampai adanya penelitian lebih lanjut
               oleh BPOM," jelasnya.

               Kepala  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  (BPOM)  Penny  Kusumastuti  Lukito
               mengatakan, pihaknya akan menarik 67 merek obat mengandung ranitidin di seluruh
               apotek  di  Indonesia.  Penarikan  ini,  kata  Penny,  akan  berlangsung  selama  BPOM
               melakukan  pengujian  terhadap  kandungan  obat  secara  spesifik.  Meski  demikian,
               pihaknya  enggan  menyebutkan  67  merek  obat  yang  sedang  ditarik  dari  pasaran
               tersebut. "Pengujian saat ini terus dilakukan. Ada 67 merek dari zat aktif ranitidin untuk
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212