Page 352 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 352
Judul : Ranitidin Ditarik, Kadinkes Ponorogo: Hanya Ranitidin yang
Diproduksi Batch
Nama Media : tandaseru.id
Tanggal : 18 Oktober 2019
Halaman/URL: http://tandaseru.id/ranitidin-ditarik-kadinkes-ponorogo-hanya-
ranitidin-yang-diproduksi-batch/
Tipe Media : Online
Tandaseru – BPOM Jatim terus
menarik obat jenis Ranitidin yang
bisa memicu pertumbuhan kanker
serta membahayakan tubuh
manusia di sejumlah Apotik di
Kabupaten Ponorogo Jatim.
Sementara Dinkes Ponorogo
memberikan surat edaran terkait
imbauan penarikan jenis obat
tersebut.
Kadinkes Ponorogo Jatim dr Rahayu
Kusdarini membenarkan jika BPOM Jatim melarang beredarnya obat Ranitidin yang
terdeteksi mengandung N- Nitrosodimethylamine harus segera ditarik dari peredaran.
“Memang benar BPOM Jatim telah memberikan edaran kepada kami jika Ranitidin
yang mengandung NDMA harus di tarik dari peredaran,” kata dr. Rahayu, Jumat
(18/10)
Namun, kata Rahayu, penarikan obat Ranitidin tersebut tidak semuanya harus
dilakukan tapi obat Ranitidin yang diproduksi oleh produsen Batch saja.
“Jadi tidak semuanya ditarik tapi ada empat jenis nomer batch yang disuruh dilakukan
penarikan oleh BPOM, jadi bagi masyarakat Ponorogo tidak perlu khawatir jika
menerima resep Ranitidin karena tidak semua obat Ranitidin ditarik tapi hanya nomer
batch saja,” ucapnya.
Dia menyebutkan tidak semua obat ranitidin membahayakan, dan bila ada masyarakat
yang takut dengan menerima obat ranitidin ini, maka sebaiknya dikonsultasikan
dengan okter atau rumah sakit, serta jangan resah karena obat ini hanya untuk luka
lambung.
“Tidak perlu resah dan khawatir bagi semua masyarakat, karena obat ini hanya untuk
mengobati luka lambung saja jadi tidak perlu takut dan resah,” ujarnya.