Page 11 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Selama Ramadhan dan Jelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2020_f
P. 11
Untuk pangan jajanan berbuka puasa (takjil), hasil pengawasan pada tahun 2019
menunjukkan bahwa dari 16.314 sampel yang diperiksa, sebanyak 517 sampel
(3,17%) Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Temuan bahan berbahaya yang paling
banyak disalahgunakan adalah rhodamin B (38,3%), diikuti boraks (33,4%), formalin
(27,7%), dan methanyl yellow (0,6%). Jika dibandingkan dengan data intensifikasi
pangan tahun 2018, terjadi penurunan persentase produk TMS. Pada tahun 2018,
pangan yang TMS terhadap bahan berbahaya sebesar 5,34%.
Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya
produk pangan TMK selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun
2020, Badan POM juga akan melakukan berbagai kegiatan antara lain sosialisasi
serta Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan. "Dengan
pengawalan Badan POM terhadap keamanan pangan selama bulan Ramadhan,
diharapkan dapat menjaga ketenangan dan kekhusyukan masyarakat muslim dalam
beribadah," harap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.
Kepala Badan POM tak henti meminta pelaku usaha pangan untuk patuh terhadap
peraturan perundang-undangan. Masyarakat sebagai konsumen juga harus memiliki
kesadaran untuk memilih produk pangan yang aman, ingat selalu Cek KLIK (cek
Kemasan, cek Label, cek Izin Edar, dan cek Kedaluwarsa) ketika akan membeli atau
mengonsumsi produk pangan olahan dalam kemasan.