Page 22 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 22

Judul                : BPOM Sita 1,6 Juta Butir Obat Terlarang Senilai 4 Miliar

                 Nama Media           : okezone.com

                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL          :
                                      https://nasional.okezone.com/read/2020/09/25/337/2283743/bp
                                      om-sita-1-6-juta-butir-obat-terlarang-senilai-4-miliar

                 Tipe Media           : Online

                                                            JAKARTA  -  Badan  Pengawas  Obat  dan
                                                            Makanan       (BPOM)      bersama      aparat
                                                            penegak hukum, menyita 1,6 juta butir obat
                                                            terlarang  yang  diedarkan  secara  online
                                                            oleh  oknum  tertentu.  Nilai  barang  bukti
                                                            mencapai Rp4 miliar.

                                                            Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan,
                                                            penindakan  terhadap  peredaran  Obat-
                                                            Obat Tertentu (OOT) ini dilakukan selama
                 enam bulan terakhir, atau di masa pandemi Covid-19. Barang bukti tersebut berasal
                 dari 13 kota.

                 "Selama enam bulan terakhir telah berhasil di 13 kota, seperti Jakarta, Surabaya,
                 Manado, Denpasar, dan lain-lain dengan barang bukti lebih dari 1,6 juta butir dengan
                 nilai 4 miliar," ucap Penny saat jumpa pers secara daring, Jumat (25/9/2020).

                 Penny menuturkan, obat-obat tertentu dan terlarang yang diedarkan secara online,
                 antara lain tramadol, trihexylphenidyl dan dextromethorphan. Obat ini masuk dalam
                 golongan keras dan bila disalahgunakan terus menerus bisa menimbulkan dampak
                 tak baik hingga kematian.
                 Lebih  lanjut,  Penny  mengatakan  intensitas  peredaran  obat-obatan  ini  meningkat
                 selama masa pandemi corona. Adapun obat tersebut diedarkan secara online.

                 "Adanya  intensitas  penjualan online dari  obat  terlarang  tertentu  ini,"  pungkasnya.
                 (qlh)
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27