Page 23 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 23
Judul : 1,6 Juta Butir Tramadol hingga Dextro Senilai Rp 4 Miliar Disita
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 26 September 2020
Halaman/URL : https://www.tribunnews.com/nasional/2020/09/25/16-juta-butir-
tramadol-hingga-dextro-senilai-rp-4-miliar-disita
Tipe Media : Online
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --
Sebanyak 1,6 juta butir obat
terlarang yang diedarkan secara
online senilai 4 miliar disita Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) bersama aparat penegak
hukum.
Kepala BPOM Penny Lukito
mengatakan penindakan
peredaran Obat-Obat Tertentu (OOT) dilakukan selama di masa pandemi corona.
Barang bukti tersebut berasal dari 13 kota yakni Jakarta, Medan, Padang, Serang,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Manado, Mamuju,
Makassar, dan Palu, dengan jumlah barang bukti sebanyak 1.632.349 butir OOT
senilai 4,04 miliar rupiah.
"Selama enam bulan terakhir telah berhasil di 13 kota, seperti Jakarta, Surabaya,
Manado, Denpasar, dan lain-lain dengan barang bukti lebih dari 1,6 juta butir dengan
nilai 4 milyar," ucap Penny dalam konferensi pers daring, Jumat (25/9/2020).
Penny menuturkan, obat-obat tertentu dan terlarang yang diedarkan secara online
ini antara lain tramadol, trihexylphenidyl, dextromethorphan.
Obat-obat tersebut masuk dalam golongan keras dan jika disalahgunakan terus
menerus akan menimbulkan kerusakan saraf, fungsi jantung, bahkan kematian.
Lebih lanjut, Penny mengatakan bahwa intensitas peredaran obat-obatan ini
meningkat selama masa pandemi corona.
"Hal ini memberikan peluang bagi pelaku kejahatan obat dan makanan untuk
mengedarkan obat dan makanan ilegal dan tidak memenuh persyaratan melalui
media online," terangnya.